Sabtu 29 Sep 2018 20:39 WIB

Gempa Susulan di Donggala Tercatat 152 Kali

Kekuatan gempa susulan pada Sabtu mulai melemah.

Red: Nur Aini
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 152 gempa bumi susulan setelah gempa dengan magnitudo 7,4 SR di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat petang (28/9).

Menurut informasi dari Humas BMKG di Jakarta, Sabtu (29/9) dari seratusan gempa susulan yang terjadi hingga pukul 19.00 WIB hanya beberapa yang tercatat bermagnitudo di atas lima dan getarannya dirasakan masyarakat.

Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 SR terjadi pada Sabtu pukul 17.30.20 WIB dengan pusat di 1.43 Lintang Selatan dan 120.21 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di 36 kilometer Tenggara Sigi, 60 kilometer Barat Daya Poso, 69 kilometer Tenggara Palu, Sulawesi Tengah, dan 96 kilometer Timur Laut Luwu Utara, Sulawesi Utara. Gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami menurut BMKG.

Pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB di Donggala terjadi gempa bumi dengan magnitudo 7,7 SR, yang kemudian dimutakhirkan BMKG menjadi 7,4 SR.

BMKG sempat mengaktifkan sistem peringatan dini tsunami untuk Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, dan menyatakan tsunami dengan ketinggian 1,5 meter terpantau di Palu. Menurut data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, gempa bumi dan tsunami telah menyebabkan 384 orang meninggal dunia dan 540 warga lainnya luka-luka.

Baca: Kerusakan di Palu: Hotel Rata Tanah, Jembatan Ikon Roboh

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement