REPUBLIKA.CO.ID, CIWIDEY -- Landas pacu Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu Selatan, Sulawesi Tengah rusak sepanjang 400 meter sehingga tidak bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 dan Airbus.
"Panjang landas pacu normal adalah 2.400 meter dan yang rusak 400 meter sehingga untuk sementara belum bisa didarati pesawat komersial berbadan besar, tapi hanya bisa didarati pesawat jenis ATR," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/9).
Menhub mengatakan itu saat menghadiri Kegiatan Masa Dasar Pembentukan Karakter Taruna Transportasi (Madatukar) BPSDM Perhubungan di Balai Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Karakter (BP3K) Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, saat ini bandara di Palu masih tutup dari penerbangan komersial karena selain landas pacu rusak, menara pengatur lalu lintas udara (ATC) juga rusak sehingga sistem navigasi tak berfungsi.
Meskipun bandara ditutup, namun bandara bisa dioperasikan terbatas khusus pesawat Hercules untuk membawa bantuan dan perlengkapan teknis. "Siang ini saya bersama Panglima TNI akan ke lokasi bencana untuk memantau langsung kerusakan yang dialami," kata Budi.
Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan akan berupaya memperbaiki instalasi navigasi di Bandara Mutiara sehingga diharapkan dalam waktu dekat bisa dioperasikan kembali, walaupun sementara didarati pesawat kecil jenis ATR. Peralatan sistem navigasi sedang diangkut dari Makassar dan diupayakan bisa segera terpasang di bandara Palu.
"Semoga sore ini sistem navigasi bisa berfungsi dan bandara bisa berfungsi lagi," katanya.
Bandara Mutiara Sis Al Jufri yang terletak di Palu Selatan, Sulawesi Tengah ditutup akibat gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 19.02 Wita. Penutupan bandara yang dilakukan berdasarkan Notam Nomor H0737/18 berlaku hingga estimasi Sabtu (29/9) pukul 19.20 Wita.