Jumat 28 Sep 2018 00:03 WIB

Gunung Sindoro-Sumbing Segera Dibuka untuk Pendakian

Pembukaan jalur pendakian untuk memonitor pendaki yang naik gunung.

Asap mengepul dari kebakaran hutan gunung Sumbing di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (17/9).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Asap mengepul dari kebakaran hutan gunung Sumbing di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam waktu dekat akan dibuka kembali untuk pendakian.

"Pembukaan jalur pendakian setelah ada kesepakatan Perhutani dengan instansi terkait serta basecamp pengelola pendakian," kata Administratur Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Utara Erwin usai penutupan operasi pemadaman kebakaran hutan di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Kledung, Temanggung, Kamis (27/9).

Ia menuturkan penutupan jalur pendakian sudah dilakukan sejak awal kebakaran pada 7 September 2018. Untuk memonitor adanya pendaki yang akan naik ke gunung, dalam waktu dekat akan dibuka lagi karena memang kebakaran sudah padam.

"Akan kita buka untuk mengantisipasi karena kalau tidak dibuka kita tidak bisa memantau atau memonitor siapa yang naik ke gunung, melalui jalur mana sehingga kalau terjadi apa-apa bisa memonitor," katanya.

Ia mengatakan nanti akan dibuat surat secara resmi menarik kembali surat penutupan untuk membuka kembali jalur pendakian. "Dalam pembukaan kembali jalur pendakian, kami akan menegaskan hal-hal yang sifatnya penting yang harus diperhatikan oleh basecamp. Salah satu contohnya adalah ketika ada pendaki naik harus dicek apa saja yang mereka bawa," katanya.

Ia mengatakan nanti pada masa tanam, akan menyiapkan bibit di basecamp. Ketika ada pendaki naik, mereka juga harus membawa bibit yang ada untuk melakukan penanaman atau mungkin kalau tidak bibit disiapkan biji karena kondisi di Gunung Sumbing dan Sindoro di puncak bukan berupa tanaman. Tanaman hanya ada di bagian lereng.

"Nanti akan kita sesuaikan apa saja bibit atau biji yang cocok untuk ditanam di kedua gunung di bekas kebakaran itu," katanya.

Ia mengimbau dengan pembukaan jalur pendakian, para pendaki tetap harus menjaga kelestarian dan menjaga jangan sampai ada kegiatan yang memicu kebakaran, misalnya membuang puntung rokok sembarangan. Ia mengatakan jika membuat api unggun atau memasak harus memastikan jika akan meninggalkan lokasi api benar-benar telah padam. Artinya mereka harus bertanggung jawab dengan perbuatan mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement