REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Target pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pada rencana strategis (renstra) kedua, kini sudah mencapai 61 persen. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berharap target sebesar 72 persen dapat tercapai pada 2019 nanti.
"Saat ini kekuatan-kekuatan itu, entah itu kekuatan dalam rangka modernisasi atau kekuatan tambahan kekuatan sesuai dengan Minimum Essesntial Force (MEF) dan renstra kedua sudah mencapai 61 persen," jelas Hadi saat membuka Pameran Alutsista TNI-Polri di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (27/9).
Hadi melanjutkan, diharapkan ke depan, hingga 2019, pengadaan alutsista sesuai renstra mencapai 72 persen. Ia kemudian menjelaskan alutsista apa saja yang belum terpenuhi pengadaannya hingga saat ini dari tiga matra TNI. Di antaranya rudal starstreak, kapal selam, pesawat CN-235, pesawat tempur penggati pesawat F5.
"Pengganti pesawat F5 pada generasi yang kita inginkan adalah pesawat tempur generasi 4.5 hingga generasi lima dan itu masih dalam proses," jelasnya.
Saat ini, jelas dia, untuk kapal selam sudah ada dua kapal dan sudah beroperasi. Ke depannya, akan ada satu lagi tambahan kapal selam, sehingga TNI memiliki tiga buah kapal selam. Rencananya, kapal selam ketiga itu akan diluncurkan pada 18 Oktober mendatang.
"Insyaallah akan kita luncurkan tanggal 18 Oktober 2018. Ini adalah kapal selam ketiga. Setelah yang dua ini sudah beroperasi dan saya sudah mencoba kapal selam tersebut," kata dia.
Mulai hari ini hingga 29 September mendatang, TNI bersama dengan Polri menggelar pameran alutsista di Monas, Jakarta Pusat. Warga masyarakat bisa melihat alutsista milik Polri dan tiga matra TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Pada pameran ini pengunjung juga bisa mengabadikan gambar dengan menggunakan rompi antipeluru dan lainnya.