Kamis 27 Sep 2018 15:46 WIB

Tatkala Trump Ditertawakan di Sidang PBB

Pidato Trump seperti sedang berkampanye di perdesaan Amerika

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: VOA
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Yeyen Rostiani

NEW YORK —- Sidang PBB pada Rabu (26/9) menyajikan peristiwa agak ganjil. Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak menyangka akan ditertawakan forum pimpinan negara anggota PBB saat menyampaikan pidato.

Trump seharusnya tampil menyampaikan pidatonya pada kesempatan kedua. Namun, berhubung yang bersangkutan belum hadir, ia akhirnya mendapat giliran ketiga setelah Presiden Ekuador Lenin Moreno.

Mengutip Bloomberg, pidato Trump seperti sedang berkampanye di perdesaan Amerika. Ia menyampaikan pencapaian pemerintahannya dan statistik ekonomi AS. Trump kembali menegaskan perspektif 'America First'.

Dalam pidatonya, Trump menyampaikan keberhasilannya memimpin AS selama dua tahun terakhir. Ia mengklaim, di bawah kepemimpinannya, AS mengalami kemajuan yang tidak pernah tercapai sebelumnya dalam sejarah negaranya.

Peserta sidang terdengar saling bergumam hingga akhirnya pecah menjadi tawa. Trump pun menghentikan paparannya sejenak, sambil ikut senyum. "Saya tidak menyangka reaksi Anda seperti ini. Tapi tidak apa-apa," ujarnya sambil tersenyum, Rabu (26/9).

Ia pun menyebut sejumlah keberhasilannya, termasuk perundingan nuklir dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Trump mengklaim, perekonomian di dalam negeri yang membaik, ditandai dengan pasar bursa yang selalu kuat selama dua tahun terakhir dan pengangguran yang mencapai titik terendah dalam 50 tahun terakhir.

"AS hanya diperintah oleh Amerika," kata Trump, yang menolak campur tangan pihak global untuk urusan negaranya.

AS, lanjutnya, membangun keamanan energi. Keamanan itu dibangun untuk kepentingan AS sendiri dan para sekutunya. Trump juga menyampaikan pandangannya tentang Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Trump terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya pada OPEC. "Kami tidak menyukainya, tak seorang pun yang menyukainya," ujar Trump yang di sambut dengungan hadirin.

Ia menjelaskan maksud ketidaksukaannya pada OPEC. Yaitu, AS ingin OPEC menghentikan kebijakannya untuk menaikkan harga minyak dunia. "Kami ingin mereka berhenti menaikkan harga minyak," ujarnya sambil mengacungkan telunjuknya.

Selain itu, pidato Trump juga menyinggung soal kondisi nega ra Eropa. Menurut dia, Eropa seharusnya tidak bergantung lagi pada pihak lain seperti Rusia. Misalnya, Jerman seharusnya tidak lagi bergantung pada energi dari Rusia.

Trump juga menyinggung krisis di Venezuela, yang pernah menjadi negara yang kaya. Namun, sosialisme telah membuat negara bangkrut. AS mengajak negara-negara di dunia memulihkan demokrasi di Venezuela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement