Kamis 27 Sep 2018 15:39 WIB

Jubir TKN Nilai Wajar Ma'ruf Amin Kalah Populer dari Sandi

TKN menilai selama ini Kiai Ma'ruf belum melakukan safari politik.

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago
Foto: Republika TV/Fakhtar Khairon Lubis
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Chaniago menilai, wajar jika cawapres KH Ma'ruf Amin masih kalah populer dibandingkan Sandiaga Uno. Sebab, selama ini KH Ma'ruf Amin tidak pernah melakukan safari politik, berbeda dengan Sandiaga Uno.

"Memang Pak Maruf Amin selama ini kan belum turun sebagaimana yang dilakukan Pak Sandiaga Uno dalam safari politik yang selama ini dilakukan," kata Irma di Posko Cemara, Jalan Cemara Nomor 19, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/9).

Menurut Irma, pihaknya taat kepada aturan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak melakukan kampanye sebelum waktu yang ditetapkan. Setelah KPU secara resmi mengumumkan dimulainya masa kampanye, Maruf Amin pun segera melakukan safari politik.

"Ketika sudah masanya makanya kami baru turun. Baru turun secara resmi ke seluruh wilayah," ujarnya.

Menurut Irma, Maruf baru akan mengumpulkan pasukan dari Nahdlatul Ulama. TKN juga telah menyusun agenda untuk turun hingga ke tingkat kecamatan. Ia yakin, Jokowi-Maruf akan mampu mengungguli elektabilitas Prabowo-Sandi.

Sebelumnya, lembaga survei Indikator merilis hasil penelitian terbaru. Dari segi popularitas,  sosok Jokowi lebih disukai. Sementara Capres Prabowo dua kali lipat tidak disukai oleh masyarakat.

Hasil survei juga menggambarkan, 88 persen masyarakat menyukai sosok Jokowi. Unggul tipis dibanding masyarakat yang menyukai Prabowo sebanyak 75 persen. Namun, bila diukur tingkat kesukaan masyarakat terhadap kedua cawapres, survei menunjukkan sebanyak 8 persen masyarakat tidak menyukai Ma'ruf Amin, lebih kecil dari Sandiaga Uno yang mencapai 11 persen.

Dari sisi perhatian pada rakyat, Jokowi masih lebih unggul dari Prabowo. Sebanyak 85 persen pemilih menilai Jokowi perhatian pada rakyat. Sedangkan Prabowo hanya 55 persen.

Namun dari sisi ketegasan dan wibawa, Prabowo mengungguli Jokowi. Sebanyak 81 persen responden memilih Prabowo Subianto karena ketegasan. Sementara Jokowi hanya 71 responden.

Dari sisi tingkat keagamaan, sebanyak 76 persen responden berpendapat Jokowi religius atau taat beragama. Sementara Prabowo hanya 58 persen. Dari survei juga tergambar, sebanyak 81 persen masyarakat berpendapat Jokowi mampu memimpin Indonesia. Jauh lebih unggul dari Prabowo yang hanya dipilih 63 persen responden.

Survei digelar dari 1-6 September 2018 ini mendapati sebanyak 99 persen masyarakat tahu sosok Jokowi. Berbeda tipis dengan sosok Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement