Selasa 25 Sep 2018 18:30 WIB

Iran dalam Tekanan

Tekanan tak hanya dari luar, tapi juga dalam negeri Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana pasca penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

Tekanan ini akan membuat hasil yang tidak terlalu positif. Tekanan-tekanan baik dari dalam maupun luar ini dapat membuat Iran yang selama ini moderat bisa menjadi nasionalis religius garis keras. Tapi saat ini Iran masih dipimpin oleh Presiden Hassan Rouhani yang moderat. Ia orang yang berhasil membuat kesepakatan nuklir Iran pada 2015 lalu. 
 
Beberapa pakar melihat serangan Ahvaz dapat meningkatkan dukungan terhadap Garda Revolusi yang tidak terlalu suka dengan sikap Rouhani yang moderat. Garda Revolusi juga bisa menunjukan AS benar-benar musuh rakyat Iran dengan bukti Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir mereka. 
 
Garda Revolusi pun sudah mengumumkan serangan Ahvaz didalangi oleh AS dan Israel. Meskipun dia tidak jelas, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyiratkan para pelaku serangan tersebut didukung oleh AS dan negara-negara Teluk lainnya seperti Arab Saudi. 
 
"Berdasarkan banyak laporan, tindakan pengecut ini dilakukan oleh orang-orang yang dibantu Amerika ketika mereka terperangkap di Suriah dan Irak dan mereka dibiayai oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab," kata Khamenei di situs resminya. 
 
Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley langsung membantah tudingan tersebut. Menurutnya serangan tersebut membuat Iran berkaca. Tapi Rouhani pun membalikan logika Haley tersebut terhadap serangan teroris 9/11. 
 
"Kemarin salah satu pejabat Amerika dengan jelas dan terbuka mendukung teroris tersebut dan ia mengatakan jika apa yang terjadi di Ahvaz, Iran tidak harus menjadi akar serangan teroris di negara lain, jika begitu, jika pemikiran ini masuk akal, bagaimana kami terapkan logika yang sama dengan serangan teroris 11 September?" kata Rouhani. 

Saling balas komentar pejabat-pejabat tinggi tentu tidak akan menyelesaikan masalah di Iran. Di sisi lain ada pakar yang melihat meski para oposisi pemerintahan Iran saat ini memanfaatkan destabilitas yang sedang terjadi tapi tidak berarti mereka pasti berhasil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement