Selasa 25 Sep 2018 18:30 WIB

Iran dalam Tekanan

Tekanan tak hanya dari luar, tapi juga dalam negeri Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana pasca penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)
Foto: AP
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

Dari sisi internal Iran juga ditekan oleh kelompok separatis pemberontak Ahvaz. Kelompok ini juga mengaku bertanggungjawab atas serangan ini. Kelompok tersebut ingin memisahkan Provinsi Khuzestan yang kaya minyak dari Iran. Kelompok Ahvaz berisi minoritas Arab yang tinggal di Iran. 
 
Kelompok etnis minoritas ini sudah lama diabaikan oleh Pemerintah Pusat yang didominasi etnis Persia. Mereka adalah kelompok yang paling terdampak saat ekonomi Iran goyang dan memiliki akar permasalahan pengangguran yang menahun. Mereka juga menderita kekeringan dan tidak mendapatkan pelayanan listrik dari pemerintah pusat di Teheran. 
 
Kelompok oposisi bersenjata telah memainkan ketidakpuasan kelompok etnis Arab terhadap pemerintah. Mereka menggalang dukungan atas tindakan mereka termasuk menyerang pipa gas yang berada di wilayah tersebut. 
 
"Keluhan yang disebabkan oleh pengelolaan yang buruk dan kepicikan bisa dieksploitasi oleh aktor-aktor regional dan diperparah oleh kekuatan global," kata Direktur Proyek Iran di International Crisis Group, Ali Vaez. 
 
Serangan terhadap Garda Revolusi Iran ini jelas menjadi luka yang dalam. Karena telah mencoreng wajah pemerintah Iran dikenal yang sangat kuat mencengkram keamanan domestik mereka. 
 
Iran dinilai setengah demokrasi dan setengahnya lagi teokrasi. Mereka termasuk dalam negara otoriter dan masuk peringkat 154 dari 167 negara yang paling demokratis versi Economist Intelligence Unit. 
 
Di sisi lain, Iran menjadi negara yang kebal terhadap serangan teroris yang telah menghancurkan negara-negara tetangga mereka. Tapi serangan Ahvaz tersebut telah mengubah persepsi tersebut. 
 
"Serangan tersebut menunjukan Iran sama rentannya terhadap penyakit yang telah menghancurkan Timur Tengah, sejauh ini Iran telah terlindungi dari wabah tersebut, jika hal ini berubah, maka gejolak di Timur Tengah tidak diragukan lagi akan semakin meningkat," tambah Vaez.
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement