Senin 24 Sep 2018 16:11 WIB

Tes Kebugaran DIY Digelar di Sleman

Tes dilakukan dengan lari multi tahap berjarak 20 meter.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Tes Pengukuran Sport Development Index (SDI) di Stadion Tridadi Kabupaten Sleman.
Foto: Dokumen.
Tes Pengukuran Sport Development Index (SDI) di Stadion Tridadi Kabupaten Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tes Pengukuran Sport Development Index (SDI) digelar di Stadion Tridadi Sleman, DIY. Kegiatan itu dilaksanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga menggandeng Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Sleman dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Bidang Pengembangan Sanggar Kemenpora, Bambang Pamungkas, mengatakan kegiatan Tes Pengukuran SDI akan dilakukan di seluruh Indonesia. Pelaksanaan dilakukan di 34 kabupaten/kota yang mewakili 34 provinsi.

Dari data-data tes yang telah diolah, hasilnya akan menjadi bahan evaluasi seandainya ditemukan kekurangan. Nantinya, akan ada tim yang datang untuk meninjau kekurangan dikarenakan sarana prasarana atau program.

Bambang berharap, melalui tes ini kebugaran masyarakat DIY dapat terangkat. Tentunya, melalui program-program Kemenpora yang akan dimasukkan, utamanya di Sleman.

"Saat ini sudah ada dua program yang masuk yaitu Gala Desa dan kami sudah berbicara dengan dinas-dinas kalau bisa diadakan olahraga tantangan, wisata dan ekstrim," kata Bambang.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Sleman, Agung Armawanta, menjelaskan kegiatan dalam tes kebugaran melibatkan 100 warga Sleman. Mereka berasal dari berbagai elemen dan profesi nonatlit.

Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua. Tes dilakukan dengan lari multi tahap berjarak 20 meter untuk sampel mengukur kebugaran. Agung berharap, tes ini dapat mengukur index kebugaran masyarakat.

"Hasil tes ini akan menjadi parameter bagaimana pembinaan olahraga bisa dibangun dan terukur di Sleman khususnya," ujar Agung.

Tim Teknis Kemenpora dari Universitas Sebelas Maret, Aris Nugroho, menerangkan SDI merupakan salah satu metode untuk mengukur atau menilai tingkat kemajuan pembangunan olahraga suatu daerah bahkan negara.

Ada empat indikator yang digunakan. Mulai tersedianya ruang publik untuk olahraga, partisipasi masyarakat dalam berolahraga, sumber daya manusia yang ada dalam bidang olahrata, dan tingkat kebugaran masyarakat.

Ia menekankan, tes kebugaran tidak cuma tes kardiovaskular, tapi ada tes kekuatan, daya tahan, kelenturan, sampai fleksibility. Untuk memudahkan, diambil tes daya tahan kekuatan otot.

Dominasi tingkat kebugaran sendiri merupakan data tahan kekuatan otot karena ada kekuatan otot tungkai, otot jantung dan otot paru-paru. "Ini bisa menggambarkan seberapa besar kebugaran," kata Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement