REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti, merespons usulan pertemuan rutin antara tim kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga dan tim Jokowi-Ma'ruf untuk menyelesaikan persoalan selama pelaksanaan kampanye. Menurutnya, pertemuan rutin menjadi sia-sia jika tidak diikuti oleh tim kampanye kedua paslon untuk saling menjaga agar pelaksanaan kampanye berlangsung sejuk dan damai.
"Kalau di tingkat kita pertemuan setiap minggu apa setiap jam itu nggak terlalu berpengaruh, percuma diimbau ada pertemuan rutin tapi pada kenyataannya masing-masing kita melontarkan isu-isu yang memancing kemarahan para pihak lawan, jadi nggak ada gunanya juga," kata Lena saat ditemui dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (22/9.
Karena itu, politikus PPP itu mengimbau agar kedua tim sama-sama berkomitmen menjaga barisan timnya. "Lebih baik masing-masing menjaga barisan kitalah, untuk tertib mematuhi peraturan yang ada," kata dia.
Selain itu, menurut Lena, untuk mencegah persoalan yang muncul dalam kampanye, lebih efektif jika kedua tim memastikan jajaran juru kampanye nasional mematuhi aturan dalam kampanye. Lena menilai, langkah tersebut lebih efektif ketimbang pertemuan rutin antar jajaran tim kampanye kedua kubu.
"Pertemuan rutin baik untuk saling mengingatkan, tetapi bisa diliat kalau di tingkat kita memang tidak terjadi masalah, tapi yang harus dijaga itu di bawah kita yang harus kita jaga," kata dia.
Baca Juga:
- Kapolri: Negative Campaign Boleh Saja
- Perludem: Kedaulatan Pemilih Terwujud Jika tak Ada Hoaks
- CISSRec: Akan Ada Produksi Hoaks di Pilpres 2019
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, memastikan tim kampanyenya dan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf telah sepakat untuk menciptakan pemilu yang damai dan sejuk. Bahkan, Andre mengatakan, kedua tim akan mengadakan pertemuan rutin untuk menyelesaikan persoalan yang muncul selama masa tahapan kampanye pemilu.
"Saya menangkap akan ada peraturan rutin tim Prabowo dan Pak Jokowi untuk berkordinasi penyelesaian masalah di lapangan yang terjadi," ujar Andre saat ditemui wartawan di Menteng, Jakarta, Sabtu (22/9).
Andre mengungkap demikian, pascakomunikasi yang dilakukan dua kubu saat mengkoordinasikan massa pendukung di acara pengunduran nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (21/9) semalam.
"Saya ditelepon Aria Bima, Ndre tolong nanti setelah selesai di KPU, kamu (pendukung Prabowo-Sandi) keluar pagar belok kiri, saya belok kanan. Tolong kita komunikasi dan komunikasi itu berjalan baik," kata Andre.
Baca Juga: Hasto Yakin Tim Prabowo akan Kampanye Positif