Jumat 21 Sep 2018 18:10 WIB

Kwik Kian Gie: Jadi Penasihat Prabowo, Saya Mau Saja

Prabowo menyebut Kwik Kian Gie akan masuk dalam dewan penasihat di Pilpres 2019.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Andri Saubani
Ekonom senior Kwik Kian Gie mengunjungi Posko Cemara 19 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/9). Kedatangan Kwik untuk menghadiri diskusi terkait perekonomian nasional bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Foto: Republika/Dedy Darmawan
Ekonom senior Kwik Kian Gie mengunjungi Posko Cemara 19 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/9). Kedatangan Kwik untuk menghadiri diskusi terkait perekonomian nasional bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi senior sekaligus mantan Menko Ekuin, Kwik Kian Gie menjelaskan perihal status dirinya yang menjadi penasihat pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kwik mengatakan, posisi sebagai penasihat tersebut hanya sebatas hubungan pertemanan pribadi.

"Saya dengan Prabowo sudah kenal sejak lama. Lalu, ya kalau jadi penasihat saya mau saja," kata Kwik kepada wartawan di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/9).

Kwik mengatakan, permintaan agar dirinya menjadi penasihat disampaikan langsung oleh Prabowo saat bertemu dengan Kwik di Kertanegara. Permintaan tersebut dengan tujuan agar diskusi soal ekonomi di antara keduanya dapat terus berlanjut.

Namun, lanjut dia, meski menjadi penasehat Prabowo-Sandiaga, Kwik menyatakan tidak akan meninggalkan PDIP. Sebab, ia merupakan kader lama PDIP bahkan sejak era 1980-an.

"Saya tidak akan tinggalkan PDIP. Saya sampaikan ke Prabowo. Saat itu Prabowo bilang, 'Oh ya jelas, Anda tidak boleh meninggalkan' jadi Prabowo sudah paham betul," jelasnya.

Siang hari ini, Jumat (21/9) Kwik menyambangi kediaman posko Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan di disambut oleh Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate, Politiku PDIP Hendrawan Supratikno dan Aria Bima serta Politikus Partai Golkar Misbakhun dan Nurul Arifin.

Kwik menyatakan, apa yang ia sampaikan kepada TKN KIK sama dengan apa yang diutarakan saat bertemu dengan Prabowo. Khususnya gagasan dan pemikiran Kwik soal pembangunan Ekonomi indonesia ke depan agar lebih kuat.

"Jadi saya tidak mendukung kesana juga tidak mendukung kesini. Saya mendukung pikiran-pikiran saya sendiri. Pikiran saya itu generik," kata Kwik.

Pada pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, Kwik membawa dua buku yang dia tulis. Buku pertama dengan sampul berwarna oranye dia keluarkan pada Pemilu 2004. Buku kedua, ia keluarkan saat momen Pemilu 2009. Namun, ia mengaku kedua buku yang ia tulis tersebut tidak mendapatkan tanggapan sama sekali hingga akhirnya memasuki Pilpres 2014.

"Jadi siapa pun yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, harapan saya (isi buku) ini dijalankan. Kalaupun toh ada perhatian dari kedua pihak untuk mengetahui lebih dalam, saya siap untuk memberi penjelasan di mana saja," kata dia.

Prabowo sebelumnya telah mengumumkan bahwa Kwik resmi menjadi salah satu penasihat ekonomi. Hal itu disampaikan Prabowo melalui konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta.

"Hari ini baru saja saya jumpa dengan Pak Kwik Kian Gie dengan sebagai tim ekonomi, penasihat ekonomi saya dan Pak Sandiaga Uno," kata Prabowo, Jumat (17/9) malam.

Prabowo mengaku bersama Kwik telah membahas masalah ekonomi bangsa secara luas. "Dari pertemuan tersebut bersama tim ekonomi kita. Alhasil Telah menghasilkan konsep ekonomi kesejahteraan rakyat, budaya dan lingkungan hidup serta juga politik hukum dan hankam," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement