Jumat 21 Sep 2018 07:30 WIB

Wali Kota Ajak Warga Berjuang Bangun Sukabumi

Fahmi menerangkan, tugas dan kewajiban ke depan tidaklah ringan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ani Nursalikah
Pasangan Wali Kota Sukabumi terpilih, Achmad Fahmi (kiri) dan Andri Setiawan Hamami memberikan keterangan pada wartawan usai menghadiri rapat pleno terbuka penetapan Pilkada 2018 di sekretariat KPU Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/7).
Foto: Antara/Budiyanto
Pasangan Wali Kota Sukabumi terpilih, Achmad Fahmi (kiri) dan Andri Setiawan Hamami memberikan keterangan pada wartawan usai menghadiri rapat pleno terbuka penetapan Pilkada 2018 di sekretariat KPU Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Achmad Fahmi dan Andri Setiawan Hamami resmi dilantik sebagai Wali Kota Sukabumi dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023. Pasangan tersebut mengajak semua elemen masyarakat berjuang membangun Kota Sukabumi.

Sebelumnya, mereka dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama dengan lima kepala daerah lainnya di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis (20/9). Selepas itu rencananya pada Jumat (21/9) akan dilakukan serah terima jabatan (Sertijab) dari Penjabat Wali Kota Sukabumi Dady Iskandar kepada Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

"Jika hari ini saya sedikit lebih tua maka izinkan saya untuk menjadi seorang kakak," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Jumat (21/9).

Sebaliknya bila masih terlalu muda maka dapat berperan sebagai seorang anak yang berbakti. Bila sebaliknya, ia ridha untuk menjadi orang tua dari semuanya.

Sementara bila seusia kata Fahmi, maka dapat menjadi saudara sekaligus sahabat sejati. Menurutnya, pelantikan ini adalah awal perjuangan dan buah dari rangkaian cerita yang cukup panjang dengan tujuan mulia bersama membangun kota.

Fahmi menerangkan, tugas dan kewajiban ke depan tidaklah ringan. Di mana tidak akan pernah ada bunyi tepuk jika hanya dengan sebelah tangan sehingga semua elemen masyarakat bertanggungjawab mengokohkan pilar-pilar kota sesuai dengan kemampuan dan yang dimiliki.

Menurut Fahmi, dalam sebuah riwayat menyebutkan pemimpin yang adil kelak disandingkan dengan para nabi, rasul, syuhada, sidiqqin dan orang-orang soleh. Selain itu Rasul pernah bersabda barang siapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin urusan rakyatnya kemudian dia meninggal dalam keadaan berkhianat pada rakyatnya maka haram baginya untuk mendapatkan surga.

"Mari kita pertegas bahwa kita adalah saudara yang tinggal di dalam rumah indah bernama Sukabumi," ujar Fahmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement