Kamis 20 Sep 2018 00:27 WIB

Koalisi Adil Makmur tak Khawatir Ma’ruf Maksimal di 3 Daerah

Koalisi Indonesia Adil Makmur meminta strategi kampanye tidak adu domba masyarakat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (tengah) merangkul bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kiri) dan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimuri Yudhoyono (kanan).
Foto: ANTARA FOTO
[Ilustrasi] Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (tengah) merangkul bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kiri) dan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimuri Yudhoyono (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Koalisi Indonesia Adil Makmur Faldo Maldini tidak khawatir dengan strategi Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang bakal memaksimalkan Ma’ruf Amin di tiga daerah, yakni Sumatra, Jawa Barat, dan Banten. Koalisi Indonesia Adil Makmur tetap yakin Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal menang di tiga wilayah itu.

“Silakan saja kalau mau fokus di daerah tertentu, yang penting tidak merusak persatuan. Kami sendiri masih yakin di tiga wilayah itu,” kata Faldo kepada Republika.co.id, Rabu (19/9).

Koalisi Indonesia Adil Rakyat juga tidak khawatir Joko Widodo-Ma’ruf mendapat dukungan kepala daerah di wilayah-wilayah tersebut. Ia mengatakan dukungan kepala daerah, misalnya sepuluh kepala daerah di Sumatra Barat dan Ridwan Kamil di Jawa Barat, tidak menjamin perolehan suara Jokowi-Ma’ruf.

Faldo mengatakan keunggulan Prabowo di tiga wilayah tersebut pada Pemilu 2014 bukan terbentuk dalam waktu sesaat. Ia mengatakan keunggulan tersebut merupakan hasil dari kerja-kerja lama. 

Di sisi lain, ia mengatakan, masyarakat saat ini sudah cerdas. Ia menilai tingkat kekritisan masyarakat sudah cukup bagus dalam mencerna program yang ditawarkan dalam setiap kampanye.

Kendati demikian, Faldo mengingatkan, kampanye masif di wilayah yang bukan lumbung suara berpotensi memunculkan gesekan, terutama kalau tidak dikelola dengan baik. Koalisi Indonesia Adil Makmur pun meminta agar strategi kampanye tidak mengadu domba masyarakat.

Faldo mengatakan koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ingin suasana Pemilu dan Pilpres yang damai sehingga tidak terjadi perpecahan.  Saat ini, jelang penetapan pasangan capres-cawapres oleh KPU, Faldo menilai sinyal ‘kubu-kubuan’ mulai terasa. 

Suasana ini perlu disikapi cepat oleh kedua pasangan calon agar Pemilu dan Pilpres 2019 bisa terselenggarakan tanpa konflik masyarakat. Karena itu, berbeda dengan Faldo mengatakan, Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak akan memprioritaskan suatu daerah berikut segmen pemilihnya. 

Tim akan berupaya untuk melakukan kampanye di seluruh wilayah dengan menawarkan program konkret untuk lima tahun ke depan. Program yang dirancang juga akan melingkupi seluruh generasi masyarakat Indonesia. “Kami percaya seluruh Indonesia akan menjadi cakupan kerja kita. Kami konsisten fokus ke isu perbaikan ekonomi, lapangan kerja, dan harga kebutuhan pokok,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua TKN KIK Abdul Kadir Karding mengatakan, Ma'ruf difokuskan di Sumatra, Jawa Barat, dan Banten karena daerah-daerah tersebut bukan lumbung suara Joko Widodo pada Pilpres 2014. "Terutama, kalah karena isu politik identitas. Pak Kiai Ma'ruf akan kami maksimalkan di sana," kata Karding.

Karding menyatakan, KIK memang akan menitikberatkan kampanye di daerah-daerah yang minim perolehan suara bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kendati demikian, Karding enggan untuk mengungkapkan lebih jauh terkait strategi kampanye KIK di daerah yang bukan menjadi lumbung suara Jokowi-Ma'ruf. Strategi kampanye, dia mengatakan, bukanlah sesuatu yang dapat dipublikasikan.

Di sisi lain, Karding meminta warga agar jangan tertipu oleh simbol-simbol agama yang digunakan dalam kampanye. Dia mengatakan, masyarakat lebih baik memilih pemimpin yang benar-benar menjalankan syariat agama dan memiliki komitmen terhadap pengembangan umat serta memiliki visi bagi masa depan umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement