Selasa 11 Sep 2018 05:28 WIB

Politikus Gerindra: Koalisi Jokowi Mainkan Narasi Stuntman

Andre menyatakan Jokowi butuh cawapres 'stuntman' untuk hadapi Prabowo.

Wapres sekaligus Ketua Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Jusuf Kalla (kanan) bersama Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir (kiri).
Foto: Republika/ Wihdan
Wapres sekaligus Ketua Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Jusuf Kalla (kanan) bersama Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai partai koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sedang memainkan narasi cawapres pengganti atau stuntman. Hal itu menurut dia ditunjukkan dengan menyandingkan Erick Thohir versus Sandiaga Uno bukan Ma'ruf Amin versus Sandiaga Uno.

"Lihat saja meme yang dikeluarkan kubu sebelah bukan adalah Ma'ruf-Sandiaga namun Erick Thohir-Sandiaga Uno. Itu artinya mereka butuh cawapres stuntman untuk hadapi Prabowo-Sandiaga yaitu Erick Thohir," kata Andre di Rumah Pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta, Senin (10/9) malam.

Dia menilai elektabilitas Sandiaga untuk menggaet pemilih milenial sudah tidak terbendung. Alhasil, ia mengatakan, koalisi Jokowi-Ma'ruf mencoba mengimbanginya dengan menyodorkan nama Erick Thohir.

Baca Juga: Erick Thohir Dianggap Mampu Jalankan 3 Fungsi Tim Sukses

Menurut dia, koalisi Jokowi-Ma'ruf ingin menggaet suara milenial sehingga mereka memilih seseorang yang memiliki karakter sama dengan Sandiaga yaitu pengusaha muda dan dekat dengan kalangan muda. "Mereka ingin mencari suara milenial maka mereka pilih yang kesandi-sandian sehingga menggunakan cara cawapres stuntman," ujarnya.

Andre yang merupakan juru bicara Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga itu menilai koalisi Jokowi-Ma’ruf seharusnya menyandingkan Sandiaga dengan Ma’ruf. Ia menambahkan Erick Thohir versus Djoko Santoso karena sama-sama ketua tim sukses.

Namun, dia menilai, strategi tersebut tidak berpengaruh pada Pilpres 2019. Sebab, ia menambahkan, nama yang tercantum di surat suara adalah Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Ma'ruf Amin sehingga tidak ada nama Erick Thohir.

Dia juga menyebut koalisi Jokowi-Ma'ruf sebagai pengikut atau follower koalisi Prabowo-Sandiaga karena langkah yang dilakukan sama. Andre mencontohkan ketika pihaknya membuat #2019GantiPresiden lalu koalisi Jokowi-Ma'ruf membuat #JokowiDuaPeriode dan #2019TetapJokowi.

"Lalu ketika Prabowo pilih Sandiaga, mereka memilih ketua timses yang kesandi-sandian yaitu milenial, pengusaha muda. Baca pidato Jokowi yaitu milenial dan muda berarti pilih ketua timses kesandi-sandian," katanya. 

Baca Juga: Bekal Tempe dan Wejangan untuk Sandi dari Keluarga Gus Dur 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement