REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat dikabarkan akan berikan dispensasi khusus kepada DPD Partai Demokrat Papua untuk mendukung pasangan bakal calon presiden pejawat Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. Menanggapi hal tersebut Wakil Sekjen PAN Saleh Daulay Partaonan mengharapkan seluruh kekuatan politik yang dimiliki partai demokrat diarahkan bagi pemenangan pasangan Prabowo-Sandi.
Menurutnya agak susah menjelaskan bagaimana posisi Partai Demokrat yang hanya memberikan dukungan pada saat mendaftar di KPU tetapi berbagi dukungan di wilayah dan daerah.
“Dalam pilpres yang hanya diikuti dua pasangan calon, rasanya tidak pas kalau ada dispensasi. Begitu menyatakan bergabung, sudah semestinya bersama-sama all out memenangkan," kata Saleh saat dihubungi Republika Ahad (9/9).
Saleh pun mempertanyakan makna kebersamaan Partai Demokrat di koalisi Prabowo - Sandiaga jika ada dispensasi dengan membolehkan sebagian mendukung pasangan kompetitor. Menurutnya hal tersebut dinilai tidak elok jika nantinya ditafsirkan Partai Demokrat bermain dua kaki.
"Padahal, saya yakin tidak ada niat seperti itu”, ujarnya.
Ia menganggap pemberian dispensasi tersebut bukanlah agenda formal yang sudah final dibahas di Partai Demokrat. Menurutnya kebijakan itu masih sekedar wacana di tingkat pengurus. Anggota komisi IX DPR itu berharap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat mengambil langkah yang baik dan bijak terkait masalah ini.
"(Koalisi) tetap optimis. Karena belum ada alasan yang menurut saya membuat demokrat tidak all out," ungkapnya.
Sikap senada juga disampaikan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno. Terkait permasalahan tersebut, Eddy menjelaskan akan membahas terlebih dulu di internal koalisi sambil menunggu masukan dari Partai Demokrat, agar tidak ada salah komunikasi.
"Kita selalu berpikir positif dan percaya pada komitmen riil dari seluruh teman-teman koalisi," katanya, Ahad (9/9).