Kamis 06 Sep 2018 18:36 WIB

M Nasir Hadiri Pembangunan Gedung Unmul Senilai Rp 700 M

Pembangunan gedung Unmul didanai Islamic Development Bank

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir memberikan sambutan sekaligus
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir memberikan sambutan sekaligus

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menghadiri acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan tiga gedung di Universitas Mulawarman (Unmul), Kota Samarinda, Kamis (6/9). Pembangunan gedung perkuliahan dan laboratorium itu didanai Islamic Development Bank (IsDB) atau Bank Pembangunan Islam dengan nilai kontrak sekitar Rp 700 miliar.

Nasir mengatakan, acara tersebut dilakukan serentak di tiga kampus, yaitu Universitas Jember (Unej), Universitas Malang (UM), dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Menurut dia, dimulainya pembangunan gedung perkuliahan itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Unmul dan tiga kampus lainnya.

"Saya harap pembangunan ini dapat berjalan lancar karena ini adalah acara pertama dari empat paket bersama pembangunan fasilitas pendidikan yang dibiayai oleh Islamic Development Bank,” ujar Nasir usai melakukan penekanan tombol dan pemecahan kendi.

Nasir mengingatkan, pembangunan ruang kuliah tersebut ditargetkan selesai tepat waktu, yaitu dua tahun. Dengan begitu, gedungnya nanti bisa dipakai mahasiswa baru. Adapun rencananya, gedung terpadu itu akan dijadikan rumah sakit mini dan laboratorium, serta Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknologi Komputer.

Di lokasi yang sama, Nasir membuka Aaara Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Ke-21 tahun  2018 di Gedung Olahraga 27 September Unmul. Dia mengingatkan, pentingnya kampus untuk berbenah dalam menyambut datangnya era revolusi industri 4.0. 

Menurut dia, profesi akuntan juga harus ikut mengantisipasi perubahan zaman dengan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri. "Kampus harus terus berinovasi, karena ini bukan hanya tantangan tapi juga peluang," kata Nasir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement