Kamis 06 Sep 2018 08:13 WIB

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat Tiga Hari ke Depan

Diprediksi hujan lebat terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Awan mendung dan hujan lebat / Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Awan mendung dan hujan lebat / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitoring dan menganalisis kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir menunjukkan perubahan cuaca yang signifikan. Diprediksi hujan lebat terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menuturkan berdasarkan pantauan dan analisis menunjukkan kondisi cuaca yang dipicu oleh adanya aktivitas fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rosby dan Kelvin Wave) yang cukup berkontribusi pada peningkatan kondisi udara basah.

Selain itu, ia mengungkapkan pelemahan aktivitas daerah tekanan tinggi di wilayah Australia cukup berdampak pada pengurangan aliran massa udara dingin dan kering. "Kondisi tersebut dapat menyebabkan signifikansi konsentrasi udara basah di wilayah Indonesia," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (5/9).

Ia menjelaskan adanya pola sirkulasi siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan belokan arah angin. Kemudian perlambatan kecepatan angin pada lapisan atmosfer bagian bawah (sekitar 1000 meter) mengakibatkan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

"Kondisi dinamis atmosfer tersebut dapat meningkatkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia, dalam periode tiga hari ke depan (06 – 08 September 2018)," paparnya.

Beberapa wilayan yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat, antara lain wilayah, Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah bagian Selatan, Kalimantan Barat bagian Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan bagian Utara, Maluku dan Papua.

Sedangkan potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter, BMKG memperkirakan dapat terjadi di perairan barat P. Simeuleu hingga Kep. Mentawai, perairan Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu.

"Kemudian selat Sunda bagian selatan, perairan selatan P. Jawa hingga P. Sumbawa, perairan selatan P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT," sebutnya Prabowo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement