Rabu 05 Sep 2018 18:36 WIB

KIA Jadi Alat Pembayaran Nontunai di Solo

Program tersebut secara resmi akan diluncurkan pada 28 Oktober 2018.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Kartu Identitas Anak
Kartu Identitas Anak

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, bekerja sama dengan BNI untuk menjadikan Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai alat pembayaran nontunai. Pemegang KIA yang berbelanja di merchant yang bekerja sama dengan pemkot akan mendapatkan diskon hingga 50 persen.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Solo, Suwarta, mengatakan, KIA tidak hanya menjadi kartu yang bersifat administratif kependudukan, tetapi bisa menjadi alat pembayaran nontunai.

Suwarta menjelaskan, nantinya jika pemegang KIA berbelanja di salah satu toko yang bekerja sama dengan pemkot, berhak mendapatkan potongan harga mulai dari 10 sampai 50 persen. Namun, potongan harga tersebut tidak langsung diberikan saat transaksi.

Pemegang KIA tetap membayar barang atau jasa dengan harga normal. Selanjutnya, merchant akan memasukkan nilai potongan ke tabungan milik pemegang KIA. Akumulasi tabungan tersebut bisa dicairkan saat pemegang KIA berusia 17 tahun.

"Jadi kalau sudah 17 tahun, otomatis mendapatkan kartu tanda penduduk (KTP) dan akumulasi tabungan diskon di KIA itu," kata Suwarta kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (5/9).

Dengan sistem akumulasi pengambilan tabungan saat usia 17 tahun, lanjutnya, nominal yang didapatkan lebih besar dibandingkan dicairkan langsung saat berbelanja. Selain itu, uang hasil tabungan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan lainnya. Misalnya, membeli perlengkapan belajar atau membayar biaya pendidikan.

Suwarta menyebut, program tersebut secara resmi akan diluncurkan pada 28 Oktober 2018. Meski demikian, pemkot akan melakukan uji coba selama dua bulan ke depan. Uji coba tersebut dibarengi dengan beberapa toko dan penyedia jasa yang sudah memulai memasang tanda khusus di kasirnya.

Dalam kerja sama tersebut, BNI telah mempersiapkan sistem pembayaran serta transfer ke tabungan dengan menggunakan mesin electronic data capture (EDC) yang ditempatkan pada kasir. Pemanfaatan mesin EDC hanya bisa dilakukan untuk pembayaran nontunai.

Sedangkan untuk pembayaran tunai, transfer diskon ke tabungan masing-masing anak menggunakan sistem manual lewat pemberitahuan antara bank dan perusahaan mitra KIA. Menurutnya, sampai saat ini sebanyak 57 merchant telah bermitra dengan KIA.

Merchant-merchant tersebut terdiri dari berbagai bidang, seperti toko buku, wahana permainan, sanggar tari dan musik, dan toko busana. "Ke depan, jumlah mitra KIA akan diperluas, termasuk merchant penyedia kebutuhan bayi," kata Suwarta.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan, peningkatan pelayanan melalui KIA menjadi salah satu langkah untuk memberikan hak anak. Dia mengklaim, pemkot sudah berusaha memenuhi seluruh hak anak-anak di Kota Bengawan.

Mulai hak untuk hidup, hak untuk berkembang, hak secara hukum, memperoleh pendidikan, dan lain-lain. "Anak-anak di Kota Solo juga telah memiliki wadah Forum Anak yang dikelola oleh mereka sendiri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement