Rabu 05 Sep 2018 16:12 WIB

Malaysia Dominasi Jumlah Wisatawan Mancanegara ke DIY

Secara budaya saja Malaysia memang dikenal cukup dekat dengan Indonesia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Candi Prambanan
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Candi Prambanan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wisatawan dengan kewarganegaraan asal Malaysia mendominasi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY, khususnya Kabupaten Sleman. Hal itu berdasarkan kedatangan penumpang di Bandara Adisutjipto pada tahun lalu.

Sepanjang 2017, jumlah wisatawan yang berasal dari Negeri Jiran itu mencapai 65.237 orang. Angka itu malah sudah setara dengan 44,78 persen jumlah dari seluruh wisatawan mancanegara yang mendarat di Bandara Adisutjipto.

Untuk tahun ini, tampaknya peningkatan jumlah wisatawan dari Malaysia akan terjadi. Pasalnya, sampai dengan Juli 2018 saja, sudah tercatat sebanyak 33.515 wisatawan asal Malaysia mendarat di Bandara Adisutjipto.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, sudah terdapat peningkatan sebesar 15,12 persen dari 29.113 wisatawan. Dari data itu dapat disimpulkan Malaysia merupakan pasar potensial bagi pariwisata.

Potensi itu ada baik untuk DI Yogyakarta secara umum, maupun Kabupaten Sleman secara khusus. Selain jarak yang dekat secara geografis, secara budaya saja Malaysia memang dikenal cukup dekat dengan Indonesia.

Tercatat, ada tiga penerbangan langsung berjadwal dari dan menuju Malaysia, khususnya Kuala Lumpur setiap harinya. Untuk aspek-aspek itu, biaya yang dibutuhkan memang relatif terjangkau dibanding tujuan-tujuan lain.

Bagi Kabupaten Sleman, potensi itu tentu merupakan kesempatan untuk dapat mengenalkan dan mempromosikan potensi destinasi wisata. Malaysia, tentu harus dijadikan agenda penting untuk pengenalan dan promosi.

Untuk itu, tahun ini memanfaatkan dana hibah Pemkab Sleman, Badan Promosi Pariwisata Sleman berkesempatan mengikuti Matta Fair. Matta Fair digelar di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, 7-9 September 2018.

Dalam pameran pariwisata terbesar Malaysia itu, terdapat setidaknya 1.500 stan -stan peserta. Mereka mewakili agen-agen perjalanan dari Malaysia, negara-negara ASEAN maupaun negara-negara seperti Jepang dan Korea.

Diperkirakan ada lebih dari 100 ribuan orang yang akan berkunjung ke gelaran ini. Mengacu ke Matta Fair pada Maret lalu, Besaran transaksi yang dibukukan diperkirakan tidak kurang dari RM 210 miliar atau setara Rp 756 triliun.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Eka Priastana Putra menilai, Matta Fair memiliki nilai strategis utama. Termasuk, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Sleman.

"Hal ini tidak lepas dari usaha untuk mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia sebesar 20 juta kunjungan pada 2019 mendatang," kata Eka, Rabu (5/9) pagi.

Eka sendiri akan turut mendampingi Badan Promosi Pariwisata Sleman dalam gelaran Matta Fair mendatang. Ia menekankan, kesempatan ini akan digunakan untuk lebih mengenalkan Kabupaten Sleman ke calon-calon wisatawan.

Ia merasa, pepatah tak kenal maka tak sayang diyakini menjadi penyebab, walau banyak wisatawan yang asal Malaysia mendarat di Bandara Adisutjipto, sedikit yang menikmati wisata-wisata yang ada di Sleman.

"Tidak lepas dari kurangnya informasi terkait objek dan daya tarik pariwisata yang ada di  Sleman," ujar Eka.

Padahal, lanjut Eka, Sleman tidak cuma menawarkan wisata alam dan budaya yang ada. Tapi, juga memiliki destinasi wiata belanja dan kuliner yang telah melegenda di Indonesia.

Selain itu, Sleman menawarkan potensi wisata olahraga dan leisure, yang selama ini banyak diminati wisatawan Malaysia. Ke depan, ia berharap, kunjungan wisatawan Malaysia meningkat baik dari kuantitas maupun kualitas.

Candi Prambanan dan Gunung Merapi masih menjadi daya tarik utama wisatawan ke Sleman. Pesona kedua tujuan wisata itu tampaknya memang belum bisa terdandingi wisata-wisata lain.

Namun, belakangan, tujuan-tujuan wisata seperti Tebing Breksi dan Lava Bantal mulai mendapat tempat di dunia wisata. Tebing Breksi, malah sempat menjadi wisata baru terpopuler Anugerah Pesona Indonesia tahun lalu.

Tahun ini, giliran Lava Bantal yang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia. Harapannya, popularitas dan wisata-wisata lain di Sleman terus meningkat dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke wilayah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement