Rabu 05 Sep 2018 15:22 WIB

TNI Minta Tambahan Anggaran untuk Komando Operasi Khusus

TNI minta tambahan anggaran sebesar Rp 1,5 Triliun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 1,5 Triliun dalam pagu anggaran TNI untuk 2019.  Tambahan anggaran itu diajukan guna kebutuhan pembangunan organisasi baru di wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi Selatan, Sorong dan Papua.

"Pagu anggaran yang sudah disetujui Rp 106 koma sekian (triliun) kemudian kita minta tambahan menjadi 107 koma sekian (triliun). Utamanya untuk pembangunan organisasi baru di wilayah timur di Sulsel, Papua, Sorong," ujar Hadi usai rapat kerja dengan Komisi I DPR dan Kementerian Pertahanan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9).

Selain itu, Hadi mengungkap tambahan pengajuan anggaran untuk pembentukan organisasi baru Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI. Anggaran diperuntukkan buat pembangunan sarana dan prasarana, pemilihan material khusus, senjata dan perlengkapan lainnya.

 

"(Tambahan) Rp 1,5 Triliun  paling banyak adalah untuk pembangunan infrastruktur kemudian melengkapi material khusus karena kalau pasukan khusus beda dengan yang lain harus memiliki material khusus," ungkap Hadi.

 

Menurutnya, tambahan anggaran akan digunakan juga untuk pembangunan sarana dan prasarana keperluan organisasi baru tersebut. Seperti gedung, perumahan prajurit hingga dermaga. "Harus kita ajukan termasuk adalah Koopsus TNI.  Gedung juga belum punya kemudian material khusus untuk pasukan khusus belum punya yah. Makanya kita siapkan dan ajukan," kata Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement