Rabu 05 Sep 2018 03:50 WIB

TNI Fogging Tempat Pengungsian di Lombok

Fogging dilakukan untuk antisipasi musim hujan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas pengasapan (fogging) mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan chikungunya.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Aktivitas pengasapan (fogging) mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan chikungunya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel Kesehatan tentara nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) terus melaksanakan fogging di tempat-tempat pengungsian warga yang terkena dampak gempa bumi di Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu. Pelaksanaan fogging yang dilaksanakan tersebut, telah menyasar ke beberapa tempat pengungsian.

Pada Selasa (4/9) personel kesehatan TNI melaksanakan fogging di Kecamatan Tanjung Lombok Utara, Kecamatan Gunung Sari Lombok Utara, dan Kecamatan Simbalun Lombok Timur. Personel dari beberapa Satuan Kesehatan TNI yang terlibat dalam kegiatan fogging berjumlah 32 orang, dipimpin oleh Letda Ckm dr Simon Ponco Septiono.

Menurut Letda Ckm dr. Simon Ponco Septiono, material alat-alat fogging yang digunakan tersebut didatangkan oleh Pusat Kesehatan TNI dari Jakarta.  "Kami (TNI) akan terus  melaksanakan pemfoggingan  ini ke seluruh tempat-tempat  pengungsian, untuk menjaga kesehatan warga menjelang musim penghujan,” ujarnya.

Sementara itu, Pengurus Pusat Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Letjen TNI (Purn) H Sumarsono mengatakan, sampai saat ini PMI pusat terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada provinsi NTB. Menurut Sumarsono, segala sumber daya PMI Pusat sudah dikerahkan dalam kegiatan kemanusiaan di Lombok.  Ia berharap semua PMI di daerah bisa belajar bersama dari penanganan operasi gempa lombok ini.

Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi menambahkan, secara teknis PMI merencanakan ke depan dalam upaya memaksimalkan layanan PMI dari berbagai sektor di fase darurat ke transisi. "Kami akan fokuskan pada program cash transfer programme (CTP) atau program bantuan tunai untuk membantu warga terdampak," ungkap dia.

Bantuan tersebut lanjut Arifin, akan di fokuskan peruntukannya untuk membeli bahan penyediaan shelter dan peralatan rumah tang. PMI juga telah memaksimalkan pelayanannya untuk kesehatan, distribusi air bersih dan pipanisasi kebeberapa titik yang terisolir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement