REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengingatkan kader partainya seharusnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Hal ini menyusul sikap Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) DPD Partai Demokrat Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) yang mempertimbangkan bergabung dengan tim Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
Mantan menteri negara koperasi dan usaha kecil menengah era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, Demokrat memahami hak politik tiap individu. Kendati demikian, ia menambahkan, kader partai harus memiliki loyalitas pada partainya.
"Karena itu nanti Dewan Kehormatan yang akan berkerja. Ya artinya seharusnya kader ikut keputusan kita DPP (Dukung Prabowo-Sandi)," ujar Syarief Hasan kepada wartawan, Senin (3/9).
Jika akhirnya Demiz memilih bergabung dengan Jokowi-Ma’ruf, Syarief menegaskan akan ada sikap tegas dari DPP Partai Demokrat. "Kalau sudah pindah buat apa dipertahankan,” kata dia.
Bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin, Kepala Staf Presiden Jenderal Moeldoko (keempat dari kiri), dan Deddy Mizwar memberikan keterangan pers kepada media usai pertemuan di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9).
Karena itu, DPP Partai Demokrat akan menyerahkan sepenuhnya pilihan resmi Demiz ini ke Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Setelah ada keputusan, Dewan Kehormatan Demokrat akan menyampaikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait posisi Demiz selanjutnya.
Mantan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ditunjuk sebagai juru bicara pasangan calon presiden/wakil presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menyatakan akan sering mendampingi Ma'ruf Amin. Namun, ia mempertimbangkan menerima penawaran tersebut.
"Saya kira ini perlu didukung. Saya akan banyak mendampingi Pak Ma\'ruf Amin. Saya juga sedang mempelajari dan minta arahan pemikiran-pemikiran Pak Ma'ruf yang dapat saya sampaikan ke publik," kata Deddy Mizwar di Posko Pemenangan Cemara, Menteng, Jakarta, Sabtu (1/9).
Kendati demikian, Demiz menghormati posisinya sebagai kader Partai Demokrat. Demiz pun masih berkomunikasi dengan DPD Partai Demokrat Jawa Barat, termasuk membahas tawaran tersebut.
Demiz menyatakan akan mengumumkan keputusannya terkait Pilpres 2019 pada 21 September mendatang. “Saya belum bisa menyebutkan sikapnya, nanti saja setelah 21 September," katanya.
Baca Juga: Soal Demz ke Jokowi-Ma'ruf, Demokrat Jabar Serahkan ke DPP