Senin 03 Sep 2018 06:27 WIB

Jokowi Gelar Rapat Terbatas Saat Kunjungi Pengungsi Lombok

Presiden meminta jajarannya mendampingi masyarakat Lombok dalam pembangunan rumahnya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (kanan) tiba untuk memberikan bantuan korban gempa secara simbolis di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Presiden Joko Widodo (kanan) tiba untuk memberikan bantuan korban gempa secara simbolis di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas saat meninjau lokasi pengungsian korban gempa di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Rapat ini membahas pembangunan kembali rumah masyarakat Lombok yang hancur maupun rusak karena gempa beberapa waktu lalu.

Dikutip dari siaran resmi Istana, rapat terbatas digelar usai Presiden menyaksikan bersama penutupan Asian Games ke-18 di Lapangan Bola Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Dalam rapat ini Jokowi menyampaikan keinginan masyarakat Lombok untuk membangun kembali rumah mereka sesuai dengan keinginan masing-masing.

Presiden pun menekankan pemerintah akan memfasilitasi keinginan tersebut namun tetap berada dalam pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Saya melihat kelihatannya ada keinginan masyarakat untuk membangun rumah sesuai keinginan mereka sendiri. Prinsipnya tidak ada masalah, tapi fungsinya harus betul dipastikan. Kemudian pakai RISHA (teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat)," ujar Jokowi.

Presiden meminta jajarannya untuk tetap mendampingi masyarakat Lombok dalam pembangunan kembali rumah mereka. Hal itu bertujuan agar masyarakat diperkenalkan kepada teknologi RISHA yang memiliki keunggulan tahan goncangan gempa. "Silakan kalau yang ingin membangun dari dinding kayu. Mau bangun dengan dindingnya dari bedek bambu, boleh. Mau dibangun lagi dengan tembok boleh tapi yang konstruksinya tahan gempa. Harganya sama yang tahan gempa dengan yang tidak. Tapi harus benar konstruksiknya," ucapnya.

Sebelumnya, usai melaksanakan Shalat Magrib berjamaah bersama para pengungsi di Desa Kekait, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Barat, Jokowi mengingatkan NTB merupakan daerah yang sering dilanda gempa bumi. Pada 1979 misalnya, NTB juga pernah dilanda gempa besar seperti yang sekarang ini terjadi.

"Oleh sebab itu, saya titip dalam membangun rumah sekarang ini harus dihitung bahwa bangunan itu harus tahan gempa. Ini nanti akan diarahkan oleh Kementerian PU," kata Presiden.

Dalam kunjungan ini, Jokowi juga ingin memastikan dilakukannya perbaikan terhadap sejumlah fasilitas umum yang diperlukan masyarakat. "Tadi saya ke sini juga ingin memastikan bahwa yang namanya sekolah, puskesmas, dan pasar itu harus segera dibangun. Saya cek sebagian sudah mulai dibangun, alhamdulillah," ucapnya.

Presiden juga berharap kegiatan belajar mengajar siswa dapat kembali dilaksanakan dan segala aktivitas serta perekonomian NTB dapat segera pulih.

Dalam rapat terbatas tersebut, juga turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Gubernur NTB M. Zainul Majdi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement