Sabtu 01 Sep 2018 10:08 WIB

Ke Mana Dukungan Ustaz Yusuf Mansur Berlabuh?

Pemilhan tokoh masyarakat penting untuk meraup suara pada Pilpres 2019

Ustaz Yusuf Mansur (kiri) dan bakal calon presiden Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) menyampaikan keterangan ke awak media usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid at-Taqwa, Jakarta, (31/8).
Foto: Febrianto Adi Saputro/Republika
Ustaz Yusuf Mansur (kiri) dan bakal calon presiden Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) menyampaikan keterangan ke awak media usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid at-Taqwa, Jakarta, (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Febrianto Adi Saputro, Rizky Jaramaya

Akhir pekan ini dinamika politik terus menghangat di tengah hiruk pikuk Asian Games 2018. TIba-tiba bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin membuat pernyataan tentang masuknya Ustaz Yusuf Mansur ke dalam tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kontroversi merebak. Jagad media sosial riuh rendah dengan berbagai komentar yang unik, kasar, positif, hingga masa bodo. Benarkah Ustaz Yusuf Mansur sudah menjatuhkan pilihan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf?

Yusuf Mansur pun akhirnya angkat bicara terkait kabar ini. Penceramah populer ini mengaku belum memutuskan mendukung siapa pun untuk kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Yusuf mengaku lebih menginginkan posisi untuk tidak memihak ke salah satu kubu pasangan calon. Namun, saat ditanya kesediannya apabila ditawari bergabung ke salah satu pasangan calon, dia enggan menjawab tegas.

“Kalau bilang ‘tidak akan’ kan tidak boleh, kesannya kan kayak ngeduluin. Gimana ntarnya dah,” kata dia di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (31/8).

Yusuf mengaku saat ini dirinya memilih untuk berdiri di tengah. Menurut dia, perlu ada sosok yang berada di tengah untuk membuat suasana sejuk. Ia juga mengaku memiliki kedekatan dengan kedua pasangan calon, baik dengan Sandiaga Uno maupun Ma'ruf Amin. Terkait keputusan dukungan, Yusuf akan meminta petunjuk dari Allah. “Apa pun harus istikharah,” ujar dia.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyambut baik jika Yusuf Mansur benar bergabung dengan tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf atau minimal mendukung. Semakin banyak dukungan dari tokoh agama, kata dia, maka akan semakin baik terhadap tim pemenangan pasangan pejawat tersebut.

“Apalagi faktor tokoh agama menjadi sangat penting di kalangan masyarakat kita. Semakin banyak, termasuk Yusuf Mansyur, menjadi bagian dari pendukungnya Pak Kiai Maruf, semakin baik,” kata juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf tersebut.

Bakal calon wakil presiden Ma’ruf Amin mengatakan, Yusuf Mansur ikut mendukung tetapi tidak masuk ke dalam susunan tim kampanye. Ia mengaku sempat bertemu Yusuf Mansur.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Ma’ruf, ustaz kondang tersebut menyatakan dukungan kepadanya. “Dia bilang ikut saya sebagai gurunya. Dia menganggap saya gurunya. Karena saya gurunya, jadi mau ikut saya, ya ikut saja. Kalau hanya ikut itu enggak pakai posisi,” kata Ma'ruf.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon enggan mempersoalkan klaim yang menyebut Yusuf Mansur mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Fadli juga tak khawatir jika hal tersebut benar.

Sebab, Fadli menyebut, nantinya juga akan ada tokoh agama yang bergabung dalam koalisi Prabowo-Sandi. “Kita banyak sekali yang ulama ya yang bergabung. Jadi, saya kira tokoh-tokoh ulama juga banyak di tim kita nanti,” ujar Fadli.

Sementara itu, bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno tak mempersoalkan ke mana Yusuf akan berlabuh nantinya. “Buat saya bukan ustaz di Kiai Ma'ruf atau di tempat saya, tapi yang lebih penting kesejukan yang kita bangun,” kata dia.

Di sisi lain, Sandi mengaku telah mengajak mantan menteri agraria dan tata ruang Ferry Mursyidan Baldan untuk bergabung mendukung Prabowo-Sandi. “Saya yang mengundang. Saya bertemu di tempat Bang Akbar. Saya tanya on the spot bersedia bergabung, beliau menyatakan 'bismillah bersedia',” kata Sandi.

Namun, Sandi membantah perekrutan Ferry karena untuk meraup suara pemilih di Jawa Barat. “Saya memilih Pak Ferry itu lebih kepada kedekatan kita dan keinginan saya untuk mendengar suara beliau, dan beliau mengerti tentang tata ruang yang sangat berakibat pada investasi yang bisa menciptakan lapangan kerja,” ujar Sandi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, salah satu alasan kubu Prabowo-Sandi merekrut Ferry merupakan strategi untuk meraih suara di Jawa Barat. Hal itu dilakukan setelah ramai kabar yang menyebut kubu Jokowi-Ma’ruf menawarkan mantan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar untuk menjadi juru bicara.

Kan kita juga pasti akan melakukan hal yang sama. Kita akan menarik tokoh masyarakat,” ujar Dasco.

(fauziah mursid, ed: mas alamil huda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement