Jumat 31 Aug 2018 18:18 WIB

Demokrat: Deddy Mizwar-Soekarwo tak Jadi Jubir Jokowi

Kubu Jokowi menunjuk Deddy Mizar karena kemampuan komunikasi politik yang baik.

Rep: Mabruroh/Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Calon Gubernur Jawa Barat nomor empat Deddy Mizwar menyapa pendukung sebelum menyampaikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon Gubernur Jawa Barat nomor empat Deddy Mizwar menyapa pendukung sebelum menyampaikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tim Pemenangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin meminta mantan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai juru bicara kampanye. Namun, DPP Partai Demokrat menegaskan kedua kadernya itu tak tergoda menerima tawaran itu.

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menegaskan bahwa Deddy Mizwar (Demiz) dan Soekarwo masih kader Demokrat. Mereka pun tidak akan tergoda oleh bujuk rayu kubu lawannya.

"Demiz mengatakan dia tidak pernah menyatakan akan menjadi juru bicara Jokowi-Maruf dan Pakde Karwo juga menyatakan akan tetap berada di garis keputusan partai dan tidak akan melenceng ke mana-mana," ujar Ferdinand melalui sambungan telepon, Jumat (31/8).

Ferdinand berujar, DPP Partai Demokrat Jawa Barat telah melakukan pertemuan dengan Demiz pada Kamis (30/8) sore kemarin. Dalam pertemuan itulah partainya mendapatkan kepastian langsung dari Demiz terkait tawaran menjadi jubir tim pemenangan Jokowi-Maruf untuk wilayah Jawa Barat.

Karena Demiz menyatakan tetap setia pada Demokrat, menurut Ferdinand maka kalimat itulah yang saat ini akan dipegang teguh oleh Demokrat. Ia pun percaya bahwa Demiz tidak akan mengkhianati partainya itu.

Ia mengingatkan agar tim pemenangan Jokowi-Maruf tidak usah lagi mengusik kader-kadernya. Ferdinand justru menyarankan agar mereka bisa memanfaatkan kader milik sembilan parpol pengusungnya itu.

"Kami menyatakan bahwa tim pemenangan Jokowi ada baiknya mencari saja dari sembilan partai pendukung Jokowi itu," ujarnya.

Jika saja masih berupaya membajak kader Demokrat, Ferdinand justru menduga ada upaya penggembosan yang akan dilakukan koalisi pemerintah tersebut.

"Jangan bajak dari partai lain untuk mencari pendukung, ini kesannya mereka ingin menggembosi partai secara tidak patut dan secara tidak beretika," ungkap dia.

Sebelumnya, Koalisi Indonesia Kerja menunjuk mantan wakil gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto penunjukkan Deddy Mizwar itu sebagai bagian dari penggalangan dan juga upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye.

"Maka kami telah memutuskan dan sesuai dengan hasil koordinasi dengan bapak Jokowi bahwa bapak Deddy Mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto di Media Center KIK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).

Hasto menyebut alasan dipilihnya Deddy sebagai salah satu jubir karena pengalaman luas dan kemampuan komunikasi politik yang sangat baik. Tak hanya itu, latar belakang Deddy yang fokus pada kesenian dan kebudayaan juga menjadi salah satu pertimbangan.

Hasto juga mengklaim penunjukan Deddy sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf sudah mendapat konfirmasi dari Deddy Mizwar. Ia pun tak mempersoalkan Deddy yang pernah menandatangani pakta dukungan kepada calon presiden yang diusung Partai Demorkat.

Hasto menyebut KIK telah berkomunikasi dengan Deddy maupun pimpinan partai di Jawa Barat terkait hal tersebut. "Ya ini krek, komunikasi dua arah, ketika Pak Deddy juga dalam proses komunikasi tersebut menyatakan siap ya ini merupakan hal yang positif bagi upaya upaya untuk menyatukan seluruh elemen masyatakat partai, para relawan dan para tokoh tersebut," kata Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement