REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo ternyata kini berlabuh dan mendukung pencalonan Prabowo-Sandiaga Uno. Pemilihan afiliasi politik itu, katanya, sudah dipikirkan jauh-jauh hari.
''Saya setelah tak jadi menteri, selama dua tahun ini hanya berdiam saja dengan tak mengeluarkan pernyataan atau manuver apa pun. Nah, ketika ada perkembangan pencolan Prabowo Sandi saya diajak teman-teman ikut masuk. Dan saya pun bersedia,'' kata Ferry Mursyidan Baldan, di Jakarta, (30/8).
Ferry mengatakan pilihan yang dilakukannya sudah dipertimbangan matang. Dan ini dilakukan tidak dilakukan dengan landasan sakit hati atau kekecewaan diri. Ini dilakukan demi politik dan akal sehat saja.
"Saya pilih pasangan Prabowo-Sandi karena menganggap melalui pasangan ini ada perubahan politik dan regenerasi Indonesia. Semua sudah saya pertimbangkan seksama. Pasangan ini cocok untuk menyambut adanya regeneasi politik kaum muda Indonesia,'' kata Ferry yang juga mantan ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Menyinggung soal posisinya di Partai Nasional Demokrat, Ferry mengatakan sudah cukup lama tidak aktif. Dan dia sudah tidak menjadi anggota partai itu lagi.''Sewaktu ada verivikasi partai untuk ikut Pemilu 2019 saya sudah tak menjadi pengurus atau anggota.''
Sebelumnya, dari kubu Joko Widodo-KH Ma'ruf mendapat dukungan mantan calon gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar. Padahal dahulu Dedy Mizwar dalam Pilkada Gubernur Jawa barat 2018 mendapat dukungan dari Partai Demokrat yang kini mendukung pasangan Prabowo Sandi.
Menurut Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani mengungkapkan, penunjukan Demiz lebih untuk menciptakan Pemilu 2019 yang lebih sejuk. "Kami lebih mengutamakan peran Kang Demiz sebagai jubir, utamanya adalah untuk menciptakan komunikasi publik yang terkait kontestasi pilpres itu yang lebih dingin, yang lebih adem, tidak provokatif. Nah, itulah kami pilih sosok Kang Demiz," ujar Arsul di Media Center KIK, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).
Menurut Arsul, ajakan Deddy Mizwar untuk membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf bukan dilakukan secara tiba-tiba. Arsul menyebutkan, selama ini partai koalisi memang telah berkomunikasi sejak lama dengan Deddy Mizwar.