REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengingatkan kepada seluruh calon anggota legislatif (Caleg) untuk tidak mengumbar janji politik yang tidak realitis. Muzani menegaskan, setiap Caleg Gerindra harus berkampanye dengan janji-janji yang bisa ditepati.
Muzani mengingatkan, jangan sampai rakyat sangat kecewa dengan Caleg yang tidak bisa menepati janji kampanye. Sebab hal itu akan menyebabkan turunya kepercayaan publik terhadap partai Politik.
"Saya berpesan kepada calon anggota DPR RI, DPR provinsi, dan kabupaten kota, jangan mengumbar janji politik yang terlalu obral. Para caleg Gerindra jangan menggunakan politik kasbon. Janji-janji yang berat tapi sulit untuk dipenuhi. Jangan janji-janji kasbon, utang dulu baru ditepati," ujar Sekjen Gerindra saat menghadiri konsolidasi politik bersama pengurus DPC serta PAC se-Kabupaten Demak, Kamis (8/6).
"Jangan lakukan itu karena itu sangat berbahaya. Dan itu akan menyebabkan orang-orang akan antipati terhadap partai politik. Para caleg gerindra boleh berbicara berjanji program-program apa saja tapi harus realistis," katanya.
Muzani menjelaskan, pelaksanaan Pemilu 2024 kurang dari delapan bulan. Itu sebabnya, para caleg harus betul-betul memahami apa yang menjadi kebutuhan rakyat. Karena Partai Gerindra didirikan dengan tujuan sebagai alat penyambung lidah rakyat.
"Kenapa Partai Gerindra didirikan? Karena salah satunya kita harus menjadi partai yang membela orang kecil, membela rakyat yang lemah, kurang mampu, petani, nelayan, buruh, pedagang. Mereka itu orang lemah, yang melindungi adalah kekuatan politik," ucap Muzani.