REPUBLIKA.CO.ID, Kabar tawaran kepada Deddy Mizwar (Demiz) menjadi salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin membuat Partai Demokrat gerak cepat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hinca Panjaitan mengatakan partainya akan menemui mantan wakil gubernur Jawa Barat itu pada hari ini.
"Tunggulah Hari Kamis," kata Hinca, Rabu (29/8).
Menurut Hinca, pada Selasa (28/8) malam dirinya sudah menghubungi ketua DPD Demokrat Jawa Barat (Jabar). Ia pun meminta jajaran elite DPD Demokrat Jabar untuk bertemu dengan Demiz. Hinca belum bisa memastikan sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada Demiz jika jadi menerima pinangan kubu Jokowi-Ma'ruf.
Hinca meyakini kalaupun Demiz berlabuh ke kubu pejawat, hal tersebut tidak akan berpengaruh banyak. Menurutnya hanya akan ada Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno dan Joko Widodo - Ma'ruf Amin di kertas suara meskipun memilih ribuan tim kampanye dan ribuan juru bicara.
Saat ini, Deddy Mizwar tercatat sebagai ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat. Hinca menyatakan, DPD Partai Demokrat wilayah Jabar segera menggelar pertemuan dengan Deddy Mizwar.
Sikap berbeda diutarakan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Ia mengatakan, Demiz bukanlah kader Partai Demokrat. Syarief juga menegaskan, Demiz juga bukan pengurus di partai, sehingga Demokrat tidak mempersoalkan Demiz pada Pilpres 2019.
"Yang jelas, kita tidak begitu mempermasalahkan itu, mau ke mana pun, dia (Demiz) kan bukan pengurus Demokrat. Dulu kita dukung dia itu hanya sekadar mendukung, tapi dia itu bukan kader. Kader itu kan kalau sudah terbina. Kemarin itu (Pilgub Jabar 2018) kita dukung saja di Jawa Barat," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (29/8).
Saat disinggung terkait posisi mantan wakil gubernur Jabar itu di Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jabar, Syarief tidak mengetahui pasti. "Setahu saya tidak, kalau di Jabar kayaknya enggak sih," katanya.
Syarief juga menyampaikan tidak masalah bila Demiz dijadikan juru bicara untuk Tim Pemenangan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebab menurutnya, Deddy berada di posisi tersebut sebagai pribadi, bukan mengatasnamakan partai.
"Tidak ada masalah, itu kan pribadi dia, tidak membawa nama partai," ucapnya.
Baca juga:
- Soal Demiz, OSO: Dia Mengerti Siapa yang akan Jadi Pemimpin
- Ruhut Sitompul: Jokowi tak Anggap Remeh Prabowo
- PKS tak Khawatirkan Demokrat di Koalisi Prabowo-Sandi
Adalah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengungkapkan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menunjuk Deddy Mizwar sebagai salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut Hasto, penunjukan Deddy Mizwar itu sebagai bagian dari penggalangan dan juga upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye.
"Maka, kami telah memutuskan dan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto di Media Center KIK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).
Hasto menyebut, alasan dipilihnya Deddy sebagai salah satu jubir karena pengalaman luas dan kemampuan komunikasi politik yang sangat baik. Tak hanya itu, latar belakang Deddy yang fokus pada kesenian dan kebudayaan juga menjadi salah satu pertimbangan.
Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani mengungkap penunjukan Demiz sebagai salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf agar membuat Pilpres 2019 lebih sejuk. Menurut Arsul, peran Demiz diutamakan untuk menciptakan komunikasi publik yang tidak provokatif.
"Jadi jubir, Insya Allah, jika diizinkan Allah. Tapi kan belum pasti ini masih dibahas." Deddy Mizwar
"Kami lebih mengutamakan peran Kang Demiz sebagai jubir, utamanya adalah untuk menciptakan komunikasi publik yang terkait kontestasi pilpres itu yang lebih dingin, yang lebih adem, tidak provokatif. Nah itulah kami pilih sosok Kang Demiz," ujar Arsul di Media Center KIK, Menteng, Jakarta, Selasa (28/8).
Menurut Arsul, ajakan Deddy Mizwar untuk membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf bukan dilakukan secara tiba-tiba. Arsul menyebut, selama ini partai koalisi memang telah berkomunikasi sejak lama dengan Deddy Mizwar.
"Sebetulnya tidak mendadak, tiba-tiba, baru kemarin atau apa. Komunikasinya sudah lama. Dan sejauh ini, memang sambutannya positif. Beliau menyatakan kesediaannya, itu yang disampaikan teman-teman yang berkomunikasi dengan Kang Demiz. Ya sudah kita masukan," kata Arsul.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah punya penilaian, bahwa keputusan Demiz bergabung bersama Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin merupakan pilihan pribadi yang tak bisa diintervensi. Ia menilai, ditunjuknya mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu kemungkinan besar memiliki pengaruh kuat.
“Saya tidak tahu seberapa efektif, tapi Jawa Barat ini kan battle ground yang paling hot. Sebab, survei-survei mengatakah bahwa kubu pejawat kalah. Kita lihat sajalah,” kata Fahri di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta (29/8).
Deddy Mizwar sudah mengakui memang ditawari menjadi jubir pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin oleh Tim Kampanye Nasional pasangan tersebut. Deddy Mizwar sendiri merupakan kader Partai Demokrat yang saat ini mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Jadi jubir, Insya Allah, jika diizinkan Allah. Tapi kan belum pasti ini masih dibahas," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz kepada wartawan, Selasa (28/8).
Demiz enggan berkomentar alasan mengapa mau menerima tawaran menjadi jubir. Karena, semuanya harus jelas atas dasar apa ia ditunjuk.
"Kan harus jelas dasarnya apa memilih saya. Ini nggak ada surat apa pun jadi ya baru proses,"
Demiz mengakui, memang Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah ada yang datang pada dirinya. Tetapi, harus jelas dulu dan dibahas dulu apa kewenangannya serta kewajibannya apa.
"Ini baru pembicaraan awal," katanya.