REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menemukan, sebanyak tiga titik panas terpantau oleh satelit berada di Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
"Ya. Sore awal pekan ini, satelit mendeteksi tiga titik panas di Gayo Lues," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Senin (27/8).
Ia melanjutkan, hasil pantauan sensor modis menggunakan tiga satelit, yakni Terra, Aqua, dan Suomi NPP, ketiga titik panas ini terdeteksi di satu kecamatan yang sama. Yakni Kecamatan Rikit Gaib, dan ketiga titik ini memiliki tingkat kepercayaan menunjukkan patut diduga sebagai titik api dengan persentase di atas 70 persen lebih.
Sedangkan satu titik panas di antaranya, kata dia, diyakini sebagai titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di kecamatan tersebut. "Ada satu titik panas menunjukkan sebagai titik api di Rikit Gaib, dan posisi koordinatnya berada 97,23 bujur Timur dan 4,07 lintang Utara," terangnya.
Seperti diketahui, Gayo Lues merupakan daerah dataran tinggi di Aceh. Daerah ini cukup terisolir dengan salah satu tanaman andalan, yakni serai wangi. "Kepada pihak terkait di Gayo Lues, kami imbau segera lakukan upaya sebagaimana mestinya, jika belum dilakukan" tutur Zakaria.
Akhir pekan lalu dilaporkan, sekitar empat hektare lahan perkebunan sereh wangi masyarakat setempat, ludes terbakar di Kampung Tampeng, Gayo Lues.
Ridwan (31), warga setempat mengatakan, puncak musim kemarau dan disertai angin kencang, telah menghambat upaya masyarakat dalam memadamkan api. "Api dengan cepat membakar, dan merambat ke lahan kering. Tapi, Alhamdulillah. Kami bersama TNI, bisa memadamkan kebakaran di lahan ini dengan menggunakan peralatan seadanya," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
