REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menegaskan dirinya bukan merupakan bagian dari partai manapun. Anies menekankan dia merupakan seorang non-partisan. “Memang saya tidak pernah di mana-mana, saya non-partisan dari dulu, ” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/8).
Hal itu dia katakan ketika ditanyai oleh wartawan perihal statusnya yang belakangan dipertanyakan oleh beberapa partai pengusung. Salah satunya, adalah Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Iman Satria yang meminta Anies untuk menunjukkan dirinya adalah perwakilan PKS.
Oleh karena itu, Anies menekankan dia bukanlah bagian dari partai. “Saya jelas tidak berada di partai manapun, tidak ada yang tidak jelas,” tegas Anies.
Dengan penegasan itu, Anies pun mempersilakan para partai pengusung untuk memutuskan sosok yang akan menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sebab hal itu, kata dia, adalah hak para partai pengusungnya. “Jadi silakan pimpinan daerah memutuskan pencalonannya, karena itu adalah hak mereka. Jadi tidak perlu dikaitkan dengan yang lain-lain. Itu saja,” kata dia.
Dia menekankan permintaannya itu kepada para partai pengusung, lantaran dia sampai saat ini masih belum menerima nama untuk didiskusikan bersama dirinya. Dia juga menyebutkan, proses pengisian jabatan Wagub dimulai dari penetapan dari DPRD yang direncanakan akan dilakukan pada Senin (27/8) mendatang.
“Prosesnya penetapan dulu dari DPRD setelah ditetapkan, baru kemudian dua partai pengusung mengirimkan nama. Jadi kita menunggu sidangnya sampai selesai, pada Senin depan,” kata Anies.