Rabu 22 Aug 2018 19:21 WIB

Bupati Purwakarta Terpilih Mengaku 'Alergi' Sampah

Anne Ratna berencana menambah armada sampah mencapai 35 unit di 2019

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Cabup Purwakarta Anne Ratna Mustika.
Foto: Dok Istimewa
Cabup Purwakarta Anne Ratna Mustika.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta terpilih, Anne Ratna Mustika, mengaku sangat alergi terhadap sampah. Karena itu, di awal kepemimpinannya nanti setelah dilantik pada 20 September mendatang, pihaknya akan fokus pada bidang kebersihan. Salah satunya, pemkab akan menambah armada sampah.

"Sampah, akan menjadi fokus saya dalam memimpin Purwakarta mendatang," ujar Anne, kepada Republika.co.id, Rabu (22/8).

Dengan begitu, pada 2019 mendatang akan menambah armada sampah. Idealnya, penambahan armada sampah ini mencapai 35 unit. Akan tetapi, karena disesuaikan dengan anggaran yang ada, maka pada tahap pertama akan ada penambahan 10 unit armada. 

Dengan adanya penambahan armada ini, lanjut Anne, diharapkan pengangkutan sampah akan semakin maksimal. Mengingat, sampah ini dihasilkan setiap hari. Jadi, mengangkutnya juga harus setiap hari. Tidak bisa didiamkan selama berhari-hari.

Sebab, baunya akan tercium kemana-mana, jika didiamkan berhari-hari. Selain itu, tidak sesuai dengan estetika. Untuk meminimalisasi volume sampah, maka diperlukan armada yang memadai. 

Anne mengimbau ke masyarakat, supaya tetap memerhatikan aspek kebersihan. Sebab, kebersihan ini bukan untuk bupati, camat ataupun lurah dan kades. Melainkan untuk pribadi dan lingkungan.

"Kalau lingkungan kita bersih, siapa yang senang. Pasti kita, bukan orang yang jauh," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta, Didi Suardi, mengatakan, selama ini volume sampah yang ada dengan jumlah armada tidak berbanding lurus. Karena itu, pihaknya sangat kewalahan dalam hal mengangkut sampah. Jadi, sangat wajar bila selama ini sebagian sampah yang dibuang warga tak bisa terangkut semua. 

"Saat ini, armada yang kita miliki hanya 43 unit," ujar Didi.

Dari 43 armada itu, 22 di antaranya jenis dump truck. Sisanya, 21 unit lagi jenis pikap. Selain itu, ada juga armada yaitu dua unit becak motor (cator) dan dua unit alat berat pengurai sampah yang berada di lokasi TPA Cikolokok, Pasawahan.

Adapun, volume sampah mencapai 160 meter kubik per harinya. Selama ini, armada sampah yang ada, maksimalnya bisa mengangkut sampah dua kali. Namun, mayoritas hanya sekali per unit. Karena itu, pengangkutan sampah ini masih kurang maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement