REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku ditabrak pengendara sepeda motor yang melawan arus di Jalan Surapati, Selasa (21/8) pagi. Kabar ini dibagikannya dalam media sosial Instagram dengan judul "KABUR RAZIA NABRAK WALIKOTA.
"Barusan pas Bike To Work, saya dan sepeda kesayangan ini ketabrak motor yang melawan arus yang mencoba kabur dari razia, di Jln Surapati," tulisnya pada postingan itu.
Ridwan mengaku ditabrak oleh pengendara roda dua saat akan ke acara ground breaking pembangunan skywalk Cihampelas tahap ll.
"Ya saya kan rutin tiap pagi bersepeda. Dari rumah di Cigadung ke Balai Kota atau ke Pendopo. Rutenya selalu Jalan Suci, setelah melewati perempatan lurus ke Surapati di daerah Gasibu. Saya di jalur kiri sudah mepet-mepet. Saking sopannya bersepeda kan. Tiba-tiba garis yang sama, motor tanpa basa-basi menabrak saya," kata Ridwan seperti dalam siaran persnya.
Ia menuturkan parahnya lagi, pengendara tersebut memaki-maki usai menabrak Wali Kota. Setelah tahu bahwa yang ditabrak adalah wali kota, wajab penabrak langsung pucat.
Bukan hanya itu, pengendara tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat. Ia tidak bisa menunjukan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Ditanya SIM, enggak ada. Ditanya STNK, bilangnya ketinggalan dan kenapa saya tanya lawan arus, bilangnya ada yang ketinggalan," ujar Emil, sapaan akrabnya.
Emil mengatakan pengendara tersebut menghindari razia polisi sebab tidak memiliki kelengkapan berkendara. Oleh karenanya melawan arus agar tidak ditilamg polisi.
"Dosanya lima. Pertama, melawan arus. Kedua, nggak pakai plat nomer, nggak ada SIM STNK dan nabrak Wali Kota," ucapnya.
Ia mengimbau warga Kota Bandung khususnya para pengguna jalan wajib mematuhi aturan dan taat lalu lintas. Karena di jalan harus mengutamakan keselamatn baik bagi diri sendiri dan orang lain.