Senin 20 Aug 2018 16:38 WIB

PAN: Koalisi Prabowo-Sandi tak Meributkan Soal Tim Kampanye

PAN mengatakan koalisi Prabowo-Sandi fokus pada narasi yang ditawarkan ke rakyat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bayu Hermawan
Bakal Capres Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Jumat (17/8).
Foto: Republika/Prayogi
Bakal Capres Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Faldo Maldini mengatakan, partai koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga fokus pada narasi inti yang akan ditawarkan kepada rakyat. Soal struktur dan pengurus tim kampanye, hal itu hanya sekadar simbolik yang bukan menjadi esensi dari pemilihan presiden (Pilpres).

"Kami sudah mulai bekerja soal narasi yang akan dibawa. Bukan hanya meributkan soal siapa saja tim kampanye atau juru bicara. Kami pilih jalan lain yang lebih konkret," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (20/8).

Faldo mengatakan, seluruh partai pengusung Prabowo-Sandiaga yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN sudah bekerja masing-masing mengenai teknis kampanye. Pimpinan tim koalisi sudah membahas hal itu sejak lama. Namun, soal struktur tim kampanye dan nama-nama pimpinan tim tidak akan menjadi masalah serius.

"Kita loncat duluan karena kita tidak mau berdebat soal struktur tim itu," ucapnya.

Partai koalisi lebih fokus pada diskusi terkait permasalahan bangsa yang sedang dihadapi. Faldo mengatakan, saat ini negara sangat membutuhkan solusi untuk permasalahan ekonomi. Menurut dia, pemerintah mengklaim telah berhasil dalam membangun perekonomian. Namun, dilihat dari data-data yang tersedia, pembangunan ekonomi tidak begitu berhasil.

"Maka dari itu kami bekerja dan fokus pada penyelesaian masalah ekonomi," ujarnya. 

Topik yang menjadi platform utama Prabowo-Sandiaga adalah solusi untuk masalah lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga. Termasuk aspirasi dari 'partai emak-emak' yang mengeluhkan harga-harga bahan pokok. Faldo mengatakan, kemuncukan 'partai emak-emak' bukan sekadar gimmick, tapi turut mencerminkan permasalahan kesetaraan gender.

"Kita ingin fokus kerja agar bagaimana perempuan bisa mendapatkan tempat yang tenang. Emak-emak itu adalah korban ketidakpastian ekonomi yang paling terdepan," ujar Faldo.

Ia pun mengingatkan agar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak berburuk sangka pada partai pengusung Prabowo-Sandiaga. Faldo menyatakan, tidak ada sama sekali niatan untuk melakukan kampanye hitam demi menurunkan elektabilitas pejawat.

Diketahui bersama, KIK menyatakan siap melakukan kampanye dengan pola efensif jika ada isu-isu hoaks dan menyesatkan yang berkembang di masyarakat. Tim kampanye pejawat tidak akan tinggal diam dan akan melawan isu tersebut dengan konten positif berdasarkan data dan fakta.

"Janganlah terlalu berburuk sangka. Jangan berpikir kita selalu berperang. Ceritanya kan mereka (KIK) ingin membuat pemilu yang bagus, tapi kenapa mereka begitu?," jelas Faldo.

Menurutnya, Prabowo-Sandiaga bersama empat partai pengusungnya sudah siap dan ingin melakukan kampanye secara damai. Tim bahkan sudah menyiapkan berbagai bahan dan materi kampanye yang valid dan jelas. "Kita liat saja nanti datanya, tunggu waktu saja. Kita tidak mau menipu masyarakat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement