Senin 20 Aug 2018 08:45 WIB

Warga Denpasar Gelar Aksi Peduli Korban Gempa Lombok

Aksi penggalangan dana berlangsung dari pagi hingga malam.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah warga terdampak gempa bumi duduk di teras rumah kayu di Dusun Tereng Tepus, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Jumat (17/8). Sebagian warga yang terdampak gempa dan bermukim di atas bukit di wilayah Lombok Utara hingga saat ini belum mendapatkan bantuan karena terkendala akses jalan untuk membawa logistik ke lokasi tersebut.
Foto: Antara
Sejumlah warga terdampak gempa bumi duduk di teras rumah kayu di Dusun Tereng Tepus, Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Jumat (17/8). Sebagian warga yang terdampak gempa dan bermukim di atas bukit di wilayah Lombok Utara hingga saat ini belum mendapatkan bantuan karena terkendala akses jalan untuk membawa logistik ke lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menggelar acara apresiasi seni kemerdekaan dalam rangka merayakan HUT RI ke-73, kemarin. Acara digelar sekaligus dikemas dengan aksi peduli kemanusiaan korban gempa Lombok. 

Hadir juga dalam acara ini seluruh artis dari Bali, serta sejumlah komunitas sosial. Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan konser kepedulian terhadap masyarakat di Lombok yang melibatkan artis-artis Bali, memiliki misi yang selaras dengan Pemkot Denpasar. 

"Penggalangan bantuan kemanusian juga bersinergi dengan elemen masyarakat Solidaritas Bali Untuk Gempa Lombok, dan termasuk di dalamnya BEM Universitas Warmadewa," ujar dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Ahad (19/8).

Dalam acara yang digelar pada Sabtu (18/8) lalu di Lapangan Niti Mandala, Rai Mantra juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Kota Denpasar, yang sudah bersedia terlibat dan memberikan kontribusi positif di acara tersebut. Apalagi, banyak anak-anak muda yang menjadi pengisi acara dalam konser, yang juga ikut berdonasi.

Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara yang juga sebagai Asisten I Administrasi Pemerintahan dan Kesra Pemkot Denpasar, I Made Toya, mengatakan peringatan kemerdekaan RI ke-73 tahun ini dikolaborasikan dengan aksi peduli dan acara Rare Festival atau festival anak-anak, yang memang rutin digelar setiap dua tahun sekali.

"Acara ini berlangsung dari pagi hingga malam hari. Pada pagi harinya diisi festival anak-anak, kemudian sore hingga malam diisi dengan konser Gelar Seni Kemerdekaan dan penggalangan dana aksi peduli," ungkap dia.

Konser kepedulian ini diisi oleh sejumlah artis dan musisi Bali. Di antaranya ada Joni Agung & Double T, Sekehe Kubu Barong Sanur, Lawak dan Wayang Kontemporer, Gede Bagus dan anak berbakat, Small Axe and Boby Dinnar Reggae, perkusi nusantara, Crazy Horse Rock Nostalgia, Kiss Band dan Bintang Band.

Presiden BEM Universitas Warmadewa, Windu Darmajaya, turut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Wali Kota Denpasar yang memberikan akses keterlibatan mereka. "Sebelumnya kami melaksanakan audiensi dengan beliau dan langsung diterima baik untuk turut serta berkolaborasi di acara ini, jadi kami sangat berterima kasih," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement