Ahad 19 Aug 2018 20:34 WIB

Dalam Sehari Petugas Angkut 9 Ton Sampah di Pulau Panggang

Petugas alami kendala karena satu perahu pengangkut sampah rusak.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Maman Sudiaman
Tumpukan sampah yang dibendung warga Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Ahad (19/8).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Tumpukan sampah yang dibendung warga Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Ahad (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas pesisir Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan PPSU Kelurahan Pulau Panggang menjaring 9 ton sampah di pantai Pulau Panggang, Ahad (19/8).

Sebanyak 33 petugas mengambil sampah dengan jaring sederhana dan tangan kosong. Sampah dibawa menggunakan satu perahu motor kecil milik dinas LH menuju kapal pengangkut sampah yang bersandar di Pulau Karya.

Kepala Sudin LH Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman, mengatakan bahwa kapal pengangkut sampah tidak dapat bersandar di pesisir Pulau Panggang. "Jadi sampah dibawa ke pulau yang terdekat," kata dia kepada Republika di Pulau Panggang, Ahad (19/8).

Perahu yang digunakan untuk mengangkut sampah Pulau Panggang, sebenarnya ada dua perahu. Namun, satu perahu lain sedang rusak. Kondisi tersebut, kata Yusen, menjadi salah satu kendala yang dialami petugas di lapangan.

Petugas membersihkan sampah sejak pagi hingga sore hari. Rencananya, petugas akan membersihkan tumpukan sampah dalam tiga hingga lima hari ke depan. "Tadi juga pak Bupati sempat turun langsung ke laut untuk ikut mengambil sampah, ujar Yusen.

Tokoh Masyarakat Pulau Panggang, Nawawi, mengeluhkan sulitnya akses membuang sampah bagi warga. Warga memilih melokalisasi sampah di pesisir pulau karena petugas tidak membawa sampah secara menyeluruh. "Ini sampah juga dihalangin batu sama jaring supaya nggak keluar laut," ujarnya.

Menyusul maraknya smapah di perairan Pulau Panggang, Komunitas Diver Peduli Laut se-Indonesia melakukan aksi selam sambil memungut sampah di dasar laut. Aksi ini dilakukan serentak di 73 titik laut Indonesia. Aksi komunitas ini berkaitan dengan peringatan HUT Kemerdekaan ke-73 RI.

Bupati Jakarta Kepulauan Seribu, Husein Murad menyambut atas penunjukan Kepulauan Seribu menjadi salah satu titik selam. "Saya tidak melihat berapa banyak sampah yang didapat, tetapi ada pesan tertentu yang harus disampaikan kepada publik (masyarakat)," ujar Husein, saat membuka kegiatan di Pulau Pramuka, Ahad (19/8).

Husein mengatakan, kepedulian terhadap laut harus fokus dilaksanakan tanpa memandang profesi, jenis kelamin, hingga golongan. "Kegiatan Aksi 'Nyelam Ambil Sampah' sangat luar biasa dilakukan secara serentak di 73 titik di Indonesia. Untuk wilayah DKI Jakarta ada tiga titik di antaranya Ancol, Pulau Pari, dan Pulau Pramuka," kata dia.

Pantauan di lapangan menyebutkan, tak semua muara sungai yang mengalirkan airnya ke perairan Pulau Seribu bebas dari sampah. Dari Jakarta saja tak kurang dari 13 sungai melintasi wilayah Ibu Kota, belum muara sungai yang barasal dari tetangga Jakarta yakni Tangerang dan Bekasi. Alhasil ribuan ton sampah yang berasal dari berbagai muara sungai itu turut serta mengalirkan berbagai jenis sampah.

Bisa jadi, sampah-sampah tersebut tak semuanya terangkut dan akhirnya membenam ken dasar laut di perairan Pulau Seribu. Buntutnya, air laut tercemar sampah dan terumbu karang pun menjadi kian merana.

photo
Komunitas Diver peduli laut tengah mengambil berkantong-kantong sampah di dasar laut.

Ketua Panitia Diver Peduli Laut Simon Boyke Sinaga mengatakan, aksi Nyelam Ambil Sampah ini merupakan bentuk komitmen para  penyelam untuk mengawal kelestarian laut agar terwujud 'Sustainable Diving'.

Ia menjelaskan, suatu bentuk aksi kepedulian penyelam untuk terlibat langsung dalam setiap aktivitasnya menjaga kelestarian ekosistem laut yang berkelanjutan untuk masa depan. Selain di Kepulauan Seribu, aksi ini dilakukan di ujung barat Indonesia seperti Aceh, hingga timur Indonesia di Raja Ampat, Papua Barat.

photo
Komunitas Diver peduli laut tengah mengambil berkantong-kantong sampah di dasar laut. Foto-foto dok KKP

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement