Sabtu 18 Aug 2018 21:32 WIB

Muncul Kubah Lava Baru di Puncak Gunung Merapi

Kubah tersebut diperkirakan muncul sekitar tanggal 11 Agustus 2018.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bayu Hermawan
Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan, Gunung Merapi mulai menampakkan adanya aktivitas baru dengan munculnya kubah lava baru di puncak Merapi. Kubah tersebut diperkirakan muncul sekitar tanggal 11 Agustus 2018.

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida menyatakan, setelah melakukan pengecekan langsung ke puncak Gunung Merapi pada 18 Agustus, terdapat kubah lava baru yang muncul. Kubah tersebut memiliki panjang sekitar 55 meter, dengan lebar 25 meter dan tinggi 5 meter dari permukaan kubah lava yang terbentuk pada 2010 silam.

"Posisinya (kubah lava baru) itu persis ada di lubang yang kemarin erupsi itu. Tingginya yang 5 meter di atas lava 2010, di area tengah kawah," kata Hanik di BPPTKG Yogyakarta, Sabtu (18/8).

Hanik menjelaskan, sebelumnya pada 11 Mei hingga 1 Juni 2018 pasca rangkaian letusan freatik, aktivitas Gunung Merapi terutama kegempaan berfluktuasi berada dalam kisaran di atas kondisi normal. Sedangkan pada 18 Juli, terjadi peningkatan kegempaan berupa delapan kali gempa volcano tektonik dangkal (VTB), 18 kali gempa multi phase (MP), dan satu kali gempa low frekuensi (LF). Selain itu, juga terjadi peningkatan kegempaan berupa 16 kali VTB, 34 kali MP, 11 kali RF, dan dua kali gempa LF pada 29 Juli.

Setelah terjadinya peningkatan kegempaan, pada 1 Agustus 2018 telah terjadi guguran dengan skala sedang yang terdengar dari Pos Babadan. Sementara itu, pada 11 Agustus 2018 sekitar pukul 08.00 WIB terjadi gempa hembusan besar, di mana gemuruhnya terdengar oleh warga Deles.

"Pada tanggal 12 Agustus 2018 foto yang diperoleh dari survei drone menunjukkan adanya material baru yang muncul di tengah rekahan kubah lava paska 2010," ujarnya.

Oleh karena itu, munculnya kubah lava baru tersebut menandai adanya fase erupsi magmatik Gunung Merapi yang dimulai dengan erupsi yang cenderung bersifat efusif. Walaupun begitu, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan waspada atau berada di level dua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement