Sabtu 18 Aug 2018 14:59 WIB

Soal Dominasi Gerindra, PKS: Tak Ada Mengalah dalam Politik

Suhud menerangkan, partainya menganggap Gerindra sebagai rekan koalisi yang baik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Po
Foto: ANTARA FOTO
Po

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah mereka selalu mengalah dari Partai Gerindra dalam beberapa keputusan koalisi. Hal ini terkait dengan dominasi Partai Gerindra dalam sejumlah posisi politik seperti calon presiden, calon wakil presiden, tim pemenangan, dan kemungkinan wakil gubernur DKI Jakarta.

Direktur pencapresan PKS Suhud Aliyudin menerangkan, partainya masih menganggap Partai Gerindra sebagai rekan koalisi yang baik. Sebab, koalisi yang dijalin oleh kedua partai cukup solid. “Tidak ada istilah mengalah dalam politik,” kata dia melalui pesan singkat, Sabtu (18/8). 

Apalagi, Ia mengatakan koalisi juga berlangsung cukup lama, yang dimulai pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Koalisi kemudian berlanjut di beberapa pemilihan kepala daerah seperti di Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

Selain itu, ia mengatakan, PKS menganggap wajar usulan Prabowo Subianto terkait nama ketua tim pemenangan. Ia mengatakan Djoko Santoso juga memiliki hubungan yang erat dengan PKS.

Selain itu, ia mengatakan, PKS menilai Djoko Santoso bisa menjadi jembatan yang baik untuk partai-partai koalisi pengusung Prabowo-Sandi. Prabowo-Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra, PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.

Soal wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno, PKS mengikuti mekanisme yang berlaku sesuai dengan undang-undang. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, pengganti Sandiaga harus berasal dari partai pengusung.

Pada Pilkada DKI Jakarta tahun lalu, Anies Baswedan dan Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. Saat ini, Partai Gerindra mendorong kadernya, M Taufik, menggantikan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement