Kamis 16 Aug 2018 14:20 WIB

Nasdem: Pengakuan Mahfud MD tak Gerus Elektabilitas Jokowi

Nasdem yakin justru Mahfud MD menyebut keunggulan Jokowi.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengakuan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang batal menjadi cawapres menjadi viral. Namun, koalisi parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pengakuan Mahfud MD dalam sebuah acara stasiun televisi swasta tersebut.

Mereka percaya bahwa pengakuan Mahfud MD tidak akan menggerus elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin. "Insya Allah tidak," kata Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Taufik Basari kepada Republika.co.id, Kamis (16/8).

Menurut Taufik, Mahfud MD hanya menceritakan apa yang dialaminya ketika hendak dijadikan cawapres Jokowi. Taufik percaya, pengakuannya itu tidak sedikit pun berlandaskan pada niatan untuk menyerang Jokowi-Ma'ruf.

"Beliau menceritakan apa yang beliau alami tanpa maksud sedikit pun menyerang atau merendahkan Pak Jokowi," ujar Taufik.

Mahfud pun, sambungnya, dalam kesaksiannya justru menyatakan dengan tegas keunggulan Jokowi. Bahwa Jokowi adalah pribadi yang baik dan tidak korupsi.

"Siapa pun yang mau cari-cari juga tidak akan ketemu korupsinya, anak-anak dan seluruh keluarganya tidak ada yang ikut-ikutan proyek. Pak Jokowi seorang yang tegas dan perhatian rakyatnya serta solutif selalu bisa memecahkan persoalan," kata Taufik menjelaskan.

Begitu pun dengan Mahfud MD. Menurut Taufik, Mahfud merupakan seorang negarawan dan orang yang paham menyikapi berbagai hal. Dengan begitu, menurutnya, pernyataannya tersebut tidak perlu dipersoalkan kecuali ada pihak-pihak yang berusaha mengambil keuntungan.

"Prof Mahfud adalah negarawan yang sangat paham bagaimana menyikapi sesuatu hal. Prof Mahfud juga menegaskan bahwa ini adalah demi bangsa dan negara," ujarnya menerangkan.

Pada tayangan "Indonesia Lawyers Club" (ILC) TVOne, Mahfud membeberkan kronologi dirinya ditunjuk sebagai cawapres Jokowi hingga menjelang deklarasi di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/8) pekan lalu.

Mahfud mengaku telah menyerahkan baju kemeja kepada Istana untuk dipakai saat deklarasi serta berbagai persyaratan administrasi yang dibutuhkan. Selain itu, Mahfud mengatakan, telah diberikan instruksi oleh pihak Istana terkait teknis saat deklarasi.

Termasuk, Mahfud akan menaiki motor dari Gedung Joang 45 secara berboncengan ketika mendaftar ke KPU. Namun, saat deklarasi digelar, Jokowi mengumumkan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Keputusan tersebut pun mengejutkan banyak pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement