Kamis 16 Aug 2018 11:37 WIB

Alasan Prabowo Pilih Sandiaga Versi Ketua DPD Gerindra DKI

Salah satunya persoalan ekonomi Indonesia.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (kiri) pada Pilpres 2019 didampingi anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi, Sudirman Said, tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (kiri) pada Pilpres 2019 didampingi anggota tim pemenangan Prabowo-Sandi, Sudirman Said, tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menegaskan, calon presiden Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai pendampingnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 memiliki alasan yang cukup kuat. Salah satunya persoalan ekonomi Indonesia yang semakin memburuk dan sangat berdampak kepada masyarakat.

Padahal sebelumnya, kata Taufik, sudah banyak kritikan dari para ekonom yang disampaikan kepada pemerintah. Sayangnya, pemerintah enggan menanggapi kritikan tersebut.

Oleh karena itu, demi memperbaiki ekonomi bangsa, Prabowo pun memilih sosok yang mengerti ekonomi, yaitu Sandiaga. "Jadi, beliau (Prabowo) sangat tepat memilih Pak Sandi. Diharapkan, Pak Sandi bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan agar ekonomi Indonesia kembali bangkit," ujar Taufik saat ditemui di Sekber Indonesia, di Jakarta Pusat, Rabu (15/8).

Menurut Taufik, hal yang wajar Prabowo mengambil calon wakil presidennya dari kalangan pengusaha, bukan dari kalangan ulama. Jika Prabowo memilih cawapresnya dari ulama, berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

 

"Kalau beliau juga memilih ulama untuk cawapresnya, saya tidak bisa membayangkan. Nanti ditakutkan akan ada perang ayat, perang hadis, tidak cerita lagi ekonomi, masyarakat semakin susah," kata Taufik.

Pasangan calon Prabowo-Sandiaga diusung oleh lima partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Berkarya. Pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin didukung sembilan partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, dan PKPI.

Baca juga: Prabowo Usulkan Djoko Santoso, Sandiaga Usulkan Rizal Ramli

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement