Rabu 15 Aug 2018 19:50 WIB

Nasdem tak Ingin Penentuan Ketua Tim Ulangi Insiden Cawapres

'Jangan sampai sebelumnya kita berspekulasi dan mengatur struktur dan personalianya.'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin berfoto sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin berfoto sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate mengakui kali ini koalisi partai politik pengusung dan pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin berhati-hati untuk mengumumkan sosok ketua Tim Pemenangan. Johnny mengatakan tidak ingin mengulang insiden saat akan mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) Jokowi.

"Nah ini lagi. Nanti seperti cawapres lagi ada bocoran," kata Johnny kepada wartawan di sela konsolidasi, evaluasi dan koordinasi internal antar sembilan parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di DPP Partai Nasdem, Rabu (15/8).

Johnny meminta media dan masyarakat bersabar dan tidak mengejar nama. Apalagi, ia menambahkan, berspekulasi siapa ketua tim pemenangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Jangan sampai sebelumnya kita berspekulasi dan mengatur struktur dan personalianya,” kata dia. 

Baca Juga: Sekjen Nasdem: Keterangan Mahfud di 'ILC' Benar Menurut Dia

Kali ini, ia mengatakan, sembilan parpol koalisi sepakat keputusan akhir siapa nama ketua tim pemenangan diserahkan ke capres Joko Widodo. “Karena sekali lagi pak Jokowi meminta (tim) yang berkualitas. Sebentar lagi mungkin pak Jokowi akan menunjuk ketua tim pemenangan. Kita tunggu saja," kata dia.

Jokowi juga akan mengumumkan surat keputusan tim kampanye nasional yang ditandatangani oleh pasangan calon. “Yang kami lakukan ini adalah melengkapi dan menyempurnakan, merevisi dokumen dokumen visi misi untuk menjadi dokumen yang ditandatangani oleh pasangan calon," kata dia. 

Kendati demikian, ia mengakui, perlu ada transparansi, keterbukaan informasi, dan komunikasi publik. Karena itu, tim juga akan membuka informasi itu, menyampaikan kepada publik agar mengikuti perkembangan proses pembentukan tim ini. 

Baca Juga: Hasto: Pernyataan Mahfud di 'ILC' Ekspresi yang Manusiawi

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement