Senin 13 Aug 2018 18:31 WIB

Kelima Terduga Teroris di Sumbar Disebut Jaringan JAD

Densus 88 bergerak ke sebuah rumah di Perumahan Indarung.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Densus 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Senin (13/8). Densus 88 mengamankan satu orang, yakni W yang merupakan kawan pengontrak rumah.
Foto: Republika/Sapto Andiko Condro
Densus 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Senin (13/8). Densus 88 mengamankan satu orang, yakni W yang merupakan kawan pengontrak rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kelima orang terduga teroris yang ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri pada Senin (13/8) di Sumatra Barat disebut sebagai bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelimanya ditangkap di lokasi yang berbeda-beda, satu orang di Bukittinggi, satu orang di Payakumbuh, dan tiga orang di Padang.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Syamsi mengungkapkan, penangkapan dilakukan oleh Densus 88 bersama bantuan dari Polda Sumbar sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.30 WIB. Kedua terduga teroris yang ditangkap di Bukittinggi dan Payakumbuh, lanjutnya, diamankan saat mau bepergian dari rumah. Sedangkan di Kota Padang, satu orang ditangkap di Kuranji dan dua orang ditangkap di Pelabuhan Bungus ketika baru saja tiba dari Kepulauan Mentawai.

"Prosesnya saat ini ada pada Densus 88. Sehingga soal barang bukti apa saja, sekarang diperiksa di mana, itu ranah Densus 88," ujar Syamsi di Mapolda Sumbar, Senin (13/8).

Syamsi menambahkan, seluruh terduga teroris yang berjumlah lima orang berjenis kelamin laki-laki. Polisi masih enggan membeberkan detail informasi mengenai kelima terduga teroris.

Pagi tadi, tim Densus 88 melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Parkit, RT 1/ RW 4, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji. Penggeledahan dilakukan di rumah kontrakan JM, sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Densus 88 juga mengamankan W, yang merupakan kawan JM. JM diduga telah ditangkap bersama satu orang lainnya di Pelabuhan Bungus, Padang.

Susi Khasti, Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Kalumbuk mengungkapkan bahwa sosok JM sendiri sehari-hari berprofesi sebagai penjual garam keliling. Warga juga tidak menaruh kecurigaan terhadap JM dan kawannya yang kerap berkunjung ke kontrakan sederhana yang ditempati JM.

Susi mengatakan, Densus 88 juga mengamankan sekitar 15 buah buku dari dalam rumah JM yang sudah ditempati selama satu tahun belakangan. Meski tidak menaruh curiga, warga mengaku memang ada sejumlah kawan JM yang kerap berkunjung ke rumah tersebut.

"Sepertinya sama-sama jualan garam. Laki-laki, teman dari si pengontrak," kata Susi.

Tak lama berselang, Densus 88 bergerak ke sebuah rumah di Perumahan Indarung, Kota Padang. Di sana, petugas melakukan penggeledahan di rumah yang ditinggali WZ (32 tahun) selama 4 tahun terakhir. Sama seperti JM, WZ juga berprofesi sebagai penjual garam. Di rumah WZ, Densus 88 mengamankan sejumlah senapan angin.

Berdasarkan keterangan keluarga WZ, pelaku pergi meninggalkan rumah untuk membeli sambal di daerah Gadut, sebelum akhirnya ditangkap Densus 88. Polda Sumbar menyatakan, WZ akhirnya dilepaskan karena tidak ditemukan bukti-bukti yang menghubungkannya dengan jaringan teroris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement