Ahad 12 Aug 2018 00:13 WIB

Masih Ada Korban Gempa Lombok tak Tersentuh Bantuan

Kondisi perkampungan di perbukitan memprihatinkan.

Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu (11/8)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu (11/8)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penanganan korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai lamban, khususnya dalam pemberian bantuan makanan yang tidak merata serta pembersihan puing-puing bangunan sisa bangunan. Saat ini sudah memasuki hari ketujuh pascagempa bumi berkekuatan tujuh skala Richter (SR).

Dari pantauan Antara, Sabtu (11/8), terlihat pendistribusian makanan bagi pengungsi tidak merata dan hanya fokus kepada satu daerah saja. Sedangkan untuk wilayah perbukitan di Lombok Utara yang notabene dekat dengan pusat gempa, seperti di Dusun Sambik Jengkel Timur, Dusun Tangga, dan Dompo Indah, sama sekali tidak terjamah.

Kondisi perkampungan di perbukitan itu memprihatinkan. Hampir 90 persen bangunan roboh dan ada yang berdiri sudah tidak layak huni.

Mirisnya mereka pun harus berswadaya membeli terpal, bahkan tidak sedikit menggunakan terpal yang sudah tidak layak. Mereka harus berhadapan dengan dinginnya posko pengungsian.

Saat ini, masalah paling utama adalah kesehatan. Anak-anak pengungsi mulai terserang infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

"Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah, kami makan dari sisa makanan dari puing-puing rumah kami," kata Aminah, warga Dusun Tangga.

Hal senada dikatakan perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Selengan, Nimerdin, yang mengaku warganya belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Dari tenda sampai makanan pun, belum ada juga bantuan dari pemerintah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement