REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik koalisi di dua kubu pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden saling menyodorkan nama untuk menjadi Ketua tim sukses (timses)/tim pemenangan. Setelah nama calon wakil presiden yang mereka sodorkan tidak terpilih, parpol koalisi di dua kubu merasa berhak menjabat ketua timses.
Koordinator Bidang Hukum DPP PKB, Razman Arif Nasution mengusulkan ketua timses atau tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin diberikan kepada Muhaimin Iskakandar (cak Imin). Alasan Razman karena peran PKB cukup besar untuk memunculkan nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Selain itu, menurut dia, Cak Imin bisa mengkonsolidasi gerbong kelompok santri di daerah. "Kalau kita boleh menawarkan sebaiknya ya Cak Imin, dan memang kata-kata JOIN itu masuk di situ (Jokowi-Ma'ruf Amin)," kata Razman dalam diskusi Melodramatis Capres-Cawapres, Sabtu (11/8).
Namun, Wakil Sekjen DPP PPP, Ahmad Baidowi menyebut pembahasan siapa ketua timses Jokowi-Ma'ruf Amin akan dibahas bersama parpol koalisi. Ia mengakui dalam penentuan ketua tim pememangan nanti bisa saja akan berbeda-beda. "Tapi kalau untuk PPP ketua tim pemenangannya sudah ada ini sialnya M lagi," kata Baidowi.
Ketika dikonfirmasi apakah inisial M tersebut merujuk nama Ketua Umum PPP, M. Romahurmuzy, ia enggan menjawab. Tetapi Baidowi menyebut ketua tim pemenangan adalah orang yang berpengaruh dan berpengalaman di bidang politik. "Pokoknya M lah kira-kira," ujarnya.
Sedangkan di kubu Prabowo-Sandiaga, PAN berharap ketua tim pemenangan bisa dipegang oleh kader PAN. Wakil Sekjen DPP PAN, Erwin Izharuddin mengatakan PAN tentu akan mengusulkan nama Ketua Umum PAN sebagai ketua tim pemenangan. "Kalau PAN kita mengusulkan bang Zul untuk pimpin ketua tim pemenangan," kata Erwin.
Tidak hanya PAN, Demokrat juga berharap hal serupa. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyebut Agus Harimurti Yudhoyono layak menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi. Walaupun diakui dia, Demokrat tidak akan menyodor-nyodorkan nama AHY sebagai ketua timses ke Prabowo.
"Ada usulan semacam itu, kita kembalikan ke Prabowo. Sama halnya seperti Demokrat menyodorkan nama cawapres tetap dikembalikan ke Prabowo yang menentukan. Tidak pernah kita mendorong-dorong dan mendesak-desak," ungkap Roy.
Namun apabila nanti nama AHY ikut dipertimbangkan sebagai ketua timses, Roy menyebut kiprah AHY selama ini di Demokrat juga sebagai Kogasma (Komandan Satuan Tugas Bersama pemenangan pemilu. "Jadi mirip miriplah tugas ini," ujar Roy.
Terkait parpol koalisi di dua kubu yang kini saling menyodorkan kader terbaiknya sebagai ketua tim pemenangan, Pengamat Politik dari Poltracking Hanta Yudha menilai itu hal biasa. Namun ia juga memandang, setelah suaana melodramatik penentuan cawapres kemarin, ada baiknya kedua kubu mengakomodasi nama yang sempat dipertimbangkan sebagai cawapres tetapi gagal di injury time.
"Pilihan menjadikan pak Mahfud sebagai ketua timses Jokowi-Ma'ruf Amin dan mas AHY sebagai ketua timses Prabowo-Sandi, bisa menjadi pertimbangan, itu menarik," kata Hanta.