REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan, Ijtima GNPF Ulama II akan digelar dalam waktu dekat. Hal tersebut untuk menentukan sikap terkait pemilihan presiden (pilpres) 2019, yang dipastikan akan diikuti oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Slamet tidak menyebut kapan pastinya Ijtima tersebut digelar. Dia hanya bilang Ijtima GNPF Ulama akan dilaksanakan secepatnya pada bulan ini. "Secepatnya. Insya Allah (Agustus ini)," ujarnya, Jumat (10/8).
Ijtima GNPF Ulama itu, kata Slamet, diprakarsai oleh GNPF Ulama dan PA 212. Ijtima GNPF Ulama telah dilakukan pada 27-29 Juli lalu di Jakarta. Ijtima saat itu memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2019. Selain itu, juga merekomendasikan dua nama sebagai cawapres pendamping Prabowo. Yaitu Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
Dua nama tersebut diketahui berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk dipilih Prabowo. Abdul Somad menolak maju ke Pilpres karena lebih memilih fokus di dakwah. Sedangkan Salim Segaf, namanya tak muncul dalam pembahasan cawapres Prabowo lantaran tidak disepakati parpol koalisi.
Baca juga: Alasan Ustaz Somad tak Hadiri Deklarasi Pencapresan Prabowo
GNPF Ulama pun kembali mengajukan usulan dua nama alternatif. Dua ini adalah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, dan Ustaz Arifin Ilham. Namun pada Kamis (9/8) malam, Prabowo tidak memilih nama-nama yang diusulkan itu.
Prabowo pada malam itu resmi memilih Sandiaga Salahudin Uno sebagai cawapresnya, dengan dukungan PKS, PAN, dan tentunya Gerindra. Demokrat baru bergabung ke dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga pada Jumat (10/8) ini.
Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo-Sandiaga resmi menyerahkan berkas pendaftaran sebagai peserta Pemilu 2019, Jumat (10/8) siang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan berkas pendaftaran pasangan tersebut telah lengkap. Keduanya langsung dinyatakan berhak menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Ini Alasan Demokrat Akhirnya Dukung Prabowo-Sandiaga