REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah pejawat Joko Widodo (Jokowi) memilih KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) mengejutkan banyak pihak. Kabar bahwa Mahfud MD yang ramai akan dipilih dalam beberapa jam terakhir ternyata salah.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sebagai partai yang identik dengan kaum milenial, mau tak mau mendukung penuh keputusan itu. Pasalnya, sejak awal PSI memang sudah bulat mendukung Jokowi dengan cawapres pilihannya.
Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, partainya adalah salah satu yang berharap Jokowi dapat berpasangan dengan Mahfud MD.
"Kami memang sempat menaruh harapan pada Mahfud MD sebagai sosok yang buat kami baik dan punya prestasi," kata Grace usai melakukan pertemuan di restoran Plataran, Kamis (9/8).
Baca juga, Tak Dipilih, Mahfud MD Sempat Berada di Dekat Lokasi Jokowi.
Menurut dia, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu memiliki hidup yang sederhana. Tentu saja, lanjut dia, faktor utama PSI mengajukan nama Mahfud adalah kredibilitasnya selama berkarier.
Ia mengatakan, PSI sudah menyampaikan dalam beberapa forum mengenai sepak terjang Mahfud MD. PSI juga menilai hasil survei dan dukungan untuk Mahfud MD kepada Jokowi.
Menurut dia, Mahfud MD memiliki rekam jejak yang baik. Selama menjabat ketua MK, menteri, dan anggota legistlatif, Mahfud dinilai bersih dalam menjalankan semua tugasnya.
"Kita akan senang kalau mereka (Jokowi Mahfud MD) jadi duet yang baik, ditambah rekam jejak Mahfud. Tapi tetap kita berulang kali, support apapun keputusan Pak Jokowi," tegasnya.
Ia mengakui, ada penolakan dari beberapa partai koalisi. Karena itu, Jokowi memilih nama KH Ma'ruf Amin yang bisa diterima semua, setidaknya oleh mayoritas stakeholder.
Meski KH Ma'ruf Amin tak lagi muda, menurut Grace, sosok Jokowi masih bisa untuk menarik pemilih muda. Dengan kehadiran KH Ma'ruf Amin, lanjutnya, justru akan menjadi pelengkap bagi Jokowi. "Mungkin jadi penyeimbang. Karena anak muda kan suka gak ada remnya. Pilihlah yang terbaik dari apa yang ada saat ini. Saya pikir itu masih ada di Pak Jokowi," katanya.
Ia menyatakan, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. "Ini keputusan Pak Jokowi. Kita siap mendukung," kata dia.