REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan fasilitas transportasi darat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berjalan normal. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan hingga saat ini tidak mendapatkan informasi kerusakan pada sarana dan prasarana transportasi di Lombok.
“Kondisi sarana dan prasarana kami di lokasi kejadian sejauh ini masih aman, tidak ada kerusakan fatal yang terjadi,” kata Budi, Kamis (9/8).
Budi memastikan Kemenhub masih berkoordinasi dengan satuan pelayanan yang ada di Lombok. Hal itu dilakukan untuk menginventaris kondisi terkini sarana dan prasarana di lokasi kejadian.
Meskipun begitu, Budi mengakui Terminal Mandalika mengalami sedikit kerusakan. “Kerusakananya plafon runtuh di ruang pemadu moda, sebagian memang sudah runtuh akibat gempa kapan lalu. Saya harapkan semuanya masih terkendali, aman, dan tidak terdampak oleh gempa ini,” kata Budi.
Selain itu Budi juga memastikan kondisi terminal, Unit Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang, dan dermaga penyeberangan dalam kondisi utuh serta aman. Budi menegaskan transportasi darat dipastikan tetap beroperasi normal.
Sebelumnya, terjadi gempa susulan hari ini (9/8) yang berpusat di Sumbawa dengan kekuatan 6,2 Skala Richter (SR). Dari data yang diperoleh melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkedalaman 12 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
BMKG juga menyebutkan Lombok diprediksi akan terus mengalami gempa susulan dalam skala kecil hingga empat pekan ke depan. Gempa susulan tersebut diperkirakan terjadi dengan skala berkisar 5,0 SR.