Kamis 09 Aug 2018 18:13 WIB

Ketum DPP Partai Golkar Minta Restu Sinta Nuriyah Wahid

Sebelumnya, Airlangga juga menemui Wapres JK.

Rep: flori sidebang/fauziah mursid/ Red: Muhammad Hafil
Konferensi pers usai pertemuan yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Sinta Nuriyah Wahid, Kamis (9/8) siang. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Sinta Nuriyah Wahid.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Konferensi pers usai pertemuan yang dilakukan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Sinta Nuriyah Wahid, Kamis (9/8) siang. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Sinta Nuriyah Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto melakukan silaturahmi ke kediaman Sinta Nuriyah Wahid, Kamis (9/8) siang. Pertemuan tersebut diakui Airlangga untuk meminta restu dari Sinta menjelang Pilpres 2019 nanti.

"Intinya ya tentu sebagai anak kepada ibunya. Kita mohon doa restu dalam sebuah perhelatan yang akan menentukan bangsa ke depan," ujar Airlangga usai melakukan pertemuan.

Ia menambahkan, ada pesan khusus yang diberikan oleh Sinta kepadanya. Hal itu terkait dengan program pengentasan kemiskinan yang mendapat perhatian lebih dari Sinta.

"Tadi ada pesan khusus dari Ibu (Sinta) terkait dengan program pengentasan kemiskinan, menjadi sesuatu yang sangat Ibu perhatikan. Hal itu menjadi amanah yang dipegang dan InsyaAllah untuk ke depan akan selalu diperjuangkan oleh Partai Golkar," kata Airlangga.

Baca juga: PBNU Klarifikasi Soal Opsi 'Tinggalkan' Jokowi

Sinta Nuriyah Wahid pun menjelaskan, kedatangan Airlangga ke kediamannya bukanlah hal yang baru. Sebab kedua keluarga tersebut telah menjalin hubungan baik sejak dulu hingga sekarang.

"Perkara Pak Airlangga datang kesini bukan tiba-tiba karena mencalonkan diri. Kami itu dengan keluarga Hartarto sudah lama sekali bergaul dengan baik," ungkap Sinta.

Ia pun mengatakan, akan mendukung dan mendoakan siapa pun yang maju mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019 nanti. Menurutnya, semua masyarakat Indonesia berhak mencalonkan diri.

"Semua orang, semua masyarakat Indonesia boleh kok mencalonkan diri, apalagi sebagai wakil presiden. Mencalonkan diri sebagai presiden juga boleh. Semua akan saya dukung, saya doakan. Perkara siapa yang dipilih, itu urusan Tuhan," tutur Sinta. 

Baca juga: JK: Jangan Mempersempit Definisi Umat

Sebelumnya, pada hari yang sama, Airlangga juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Usai pertemuan, Airlangga membantah membahas nama Mahfud MD sebagai Cawapres Joko Widodo. Hal itu menyusul isu cawapres Jokowi berinisial M muncul dalam beberapa hari terakhir.

 

"Tidak muncul (dalam obrolan)," ujar Airlangga usai mendatangi JK di kediaman dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (9/8).

Airlangga tidak membantah pertemuan dengan JK membahas persoalan cawapres yang ideal menurut JK. Namun pembahasan tidak khusus soal nama, termasuk inisial M yang ramai menjadi perbincangan.

"Katanya Pak JK, Mas-mas. Jadi pilihan dua. Mas-mas mba-mba. Jadi pilihannya dua, mas-mas atau mba-mba. Mba sabar dan mas sabar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement