Kamis 09 Aug 2018 16:03 WIB

Drajad: Sampai Sekarang Sandi Belum Berkomunikasi dengan PAN

Waketum PAN membantah tuduhan mahar politik dari Sandiaga Uno.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
 Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto memberikan paparan saat konferensi pers perkembangan terkini di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto memberikan paparan saat konferensi pers perkembangan terkini di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menegaskan, hingga Rakernas PAN digelar Kamis (9/8) siang, belum ada pertemuan antara PAN dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno. Penegasan Drajad ini sekaligus menampik tuduhan mahar politik Ep 500 miliar Sandiaga Uno ke PAN, untuk pencalonan wakil presiden.

"Sandi sama sekali belum bertemu dengan DPP PAN. Bagaimana bisa bicara mahar apalagi dengan angka yang fantastis?," kata Drajad kepada wartawan, Kamis (9/8).

Drajad menjelaskan, Rakernas PAN yang hingga Kamis masih berjalan, masih memasangkan Prabowo dengan Ketua Umum Zulkifli Hasan. Soal munculnya nama Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo, Drajad mengakui itu telah menjadi pertimbangan PAN, setelah usulan itu muncul dari Gerindra.

"Tapi rankingnya di internal PAN di bawah bang Zul. Kami juga belum tahu apakah Sandi akan mundur dari Gerindra dan/atau masuk PAN," ujarnya.

Ia menegaskan PAN masih menghargai proses yang berjalan bersama empat partai yang telah berkomunikasi. Adapun soal kekecewaan Andi Arief. Drajad berharap Demokrat bisa menyelidiki maksud dari Drajad menyebarkan tuduhan tersebut.

"Jadi PAN tetap ke Prabowo, tapi bisa Prabowo-Zul, atau Prabowo-Sandi dengan syarat soal posisi dia di Gerindra," kata Drajad.

Baca juga: Soal Sandiaga Jadi Cawapres, Prabowo: Masih Proses

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto enggan banyak berkomentar terkait peluang Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Prabowo juga enggan mengungkapkan kapan deklarasi akan dilakukan.

"Prosesnya masih berjalan," kata Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8).

Prabowo meminta masyarakat untuk bersabar terkait proses yang sedang berjalan hingga akhirnya nanti diumumkan sosok cawapres yang akan mendampinginya. Menurutnya, semua proses dalam demokrasi tidak mudah dan harus dijalani banyak musyawarah untuk mencapai kesepakatan. "Demokrasi itu tidak mudah, harus banyak musyawarah. Jadi kita santai saja," ujarnya.

Prabowo enggan menjawab saat ditanya soal deklarasi maupun waktu pendaftaran. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan nama Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih dikonsultasikan dengan tiga partai politik koalisi yaitu Partai Demokrat, PAN, dan PKS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement