REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya keluar dari kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 10.35 WIB. Seusai bertemu SBY, Prabowo langsung keluar dari kediaman SBY tanpa memberikan banyak keterangan pada awak media.
Prabowo keluar menaiki mobil dan hanya membuka kaca jendela mobilnya. Ia hanya mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat terkait koalisi antara keduanya.
"Kami musyawarah terus," kata Prabowo, di kediaman SBY, di Mega Kuningan, Kamis (9/8).
Pertemuan keduanya di kediaman SBY berlangsung tidak lebih dari 45 menit. Prabowo tiba pada pukul 09.54 WIB dan keluar tanpa memberikan keterangan sekitar pukul 10.35 WIB.
Pertemuan ini juga dihadiri beberapa petinggi dari kedua partai. Beberapa di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Demokrat, Hinca Pandjaitan, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, dan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
Akan tetapi, para petinggi partai tersebut belum bersedi memberikan keterangan apapun terkait isi pembicaraan mereka di dalam kediaman SBY. Hanya saja, sebelum pertemuan Ferdinand sempat mengkonfirmasi bahwa koalisi antara kedua partai masih terus berjalan.
"Kalau koalisi bubar kan tentu tidak ada pertemuan. Artinya pertemuan ini menjadi bukti bahwa koalisi masih ada dan tidak bubar, ya. Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik," kata Ferdinand.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani pada Kamis dini hari WIB, menyatakan, pertemuan antara SBY dan Prabowo untuk membicarakan kelanjutan dari koalisi yang telah dirintis selama ini karena ada komunikasi yang terputus. Komunikasi yang terputus itu menyebabkan adanya pemahaman yang lompat dalam proses koalisi sehingga terjadi distorsi informasi.
"Apa yang lompat bahwa Prabowo menjelaskan di dalam surat yang disampaikan. Selama ini Gerindra sudah menjalin komunikasi yang baik dengan PKS dan PAN, juga menjalin komunikasi yang baik dengan ulama, kiai dan para habaib," ujarnya dikutip Antara.