Kamis 09 Aug 2018 02:17 WIB

Sekjen PDIP Tanggapi Kabar PBNU akan Tinggalkan Jokowi

Menurut Hasto, tidak ada masalah dalam hubungan yang dibangun PBNU dengan PDIP.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menegaskan komunikasi antara PDIP dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berjalan dengan baik. Menurut Hasto, tidak ada masalah dalam hubungan yang dibangun PBNU dengan PDIP.

Hal itu diungkapkan Hasto menyusul kabar pengurus PBNU yang mengancam akan meninggalkan koalisi Joko Widodo (Jokowi) jika Mahfud MD yang dipilih sebagai cawapres Jokowi. "Kami terus berkomunikasi dengan baik, hubungan kami secara institusi, secara lembaga, secara personal juga sangat baik, antara Bu Mega dengan KH Ma'ruf, dengan Said Aqil, berjalan dengan baik," ujar Hasto di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (8/8).

Hasto menyebut semua aspirasi yang muncul jelang penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah hal wajar dalam dinamika politik. Namun Hasto mengaku tak mau ikut campur saat disinggung terkait nama Mahfud MD yang disebut pengurus PBNU bukan mewakili NU jika dipilih cawapres oleh Jokowi.

"Ya, kami mana yang berasal dari PBNU, mana tidak, mana yang diendors, itu kami tidak campur tangan, kami mendengarkan aspirasi itu," kata Hasto.

Sebaliknya, Hasto menegaskan nama cawapres yang dipilih Presiden Joko Widodo pasti sudah mempertimbangkan segala masukan dari partai politik (parpol) koalisi. Namun ia belum mau mengungkap nama cawapres tersebut, termasuk apakah sosok itu adalah Mahfud MD.

Pada prinsipnya kata Hasto, ia menghormati hak politik Jokowi untuk memilih siapapun cawapresnya. Menurutnya Jokowi ingin mendapat yang terbaik dan bisa saling melengkapi.

"Yang pasti (dia) harus bisa bekerja sama dengan baik. Kemudian memperkuat upaya-upaya pemenangan itu, kesesuaian dalam menjalankan agenda pemerintahan ke depan," katanya.Fauziah Mursid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement